Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak, Erick Martio mengingatkan, masyarakat kota itu untuk berhati-hati agar tidak membeli makanan dan minuman yang sudah kedaluwarsa.
"Apalagi saat membeli makanan dan minuman yang tidak tercantum tanggal kedaluwarsanya, sebaiknya masyarakat tidak membelinya," kata Erick Martio di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, masyarakat jangan mudah tergoda oleh harga rendah yang ditawarkan oleh suatu produk, tetapi tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsanya.
"Masyarakat harus lebih jeli melihat makanan yang dibuat oleh `home industri` karena kebanyakan dari makanan tersebut tidak memberikan informasi mengenai kedaluwarsa," ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah Kota Pontianak melakukan pengawasan akan makanan `home industri` agar kesehatan terjaga selain meningkatkan mutu dan kualitas makanan dari `home industri` itu sendiri.
"Kalau ditingkatkan terutama menjaga kualitas dan kedaluwarsa maka produk tersebut juga berpengaruh atas penghasilan karena kepercayaan masyarakat untuk menkonsumsi makanan tersebut," ujar Erick.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta jajaran pemerintahan hingga tingkat desa untuk mengontrol peredaran makanan guna mengantisipasi kemungkinan mengandung bahan pengawet dan bahan berbahaya bagi kesehatan.
"Kontrol terhadap makanan yang beredar di pasaran perlu dilakukan, karena sudah menjelang Lebaran. Jangan sampai ada makanan yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung boraks, formalin atau bahan berbahaya lainnya, serta makanan tidak layak konsumsi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama kalangan miskin misalnya dengan menggelar pasar murah.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Apalagi saat membeli makanan dan minuman yang tidak tercantum tanggal kedaluwarsanya, sebaiknya masyarakat tidak membelinya," kata Erick Martio di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, masyarakat jangan mudah tergoda oleh harga rendah yang ditawarkan oleh suatu produk, tetapi tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsanya.
"Masyarakat harus lebih jeli melihat makanan yang dibuat oleh `home industri` karena kebanyakan dari makanan tersebut tidak memberikan informasi mengenai kedaluwarsa," ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah Kota Pontianak melakukan pengawasan akan makanan `home industri` agar kesehatan terjaga selain meningkatkan mutu dan kualitas makanan dari `home industri` itu sendiri.
"Kalau ditingkatkan terutama menjaga kualitas dan kedaluwarsa maka produk tersebut juga berpengaruh atas penghasilan karena kepercayaan masyarakat untuk menkonsumsi makanan tersebut," ujar Erick.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta jajaran pemerintahan hingga tingkat desa untuk mengontrol peredaran makanan guna mengantisipasi kemungkinan mengandung bahan pengawet dan bahan berbahaya bagi kesehatan.
"Kontrol terhadap makanan yang beredar di pasaran perlu dilakukan, karena sudah menjelang Lebaran. Jangan sampai ada makanan yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung boraks, formalin atau bahan berbahaya lainnya, serta makanan tidak layak konsumsi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama kalangan miskin misalnya dengan menggelar pasar murah.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012