Singkawang (ANTARA Kalbar) - Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang pada Rabu menggelar pembinaan petugas fardhu kifayah atau pengurus mayat saat kematian di kalangan ummat Islam.
"Saat ini petugas yang mengurus mayat baik untuk laki-laki maupun perempuan sulit ditemukan di tengah masyarakat. Kalaupun ada, petugasnya sudah berumur tua. Karenanya, perlu adanya upaya-upaya untuk mengadakan pelatihan petugas pegurus mayat di lingkungan masyarakat," kata Kasi Penamas Kementerian Agama Kota Singkawang, H.Azhari, S.Ag yang juga sebagai ketua pelaksana kegiatan tersebut.
Karena itu, lanjutnya, pelatihan ini dimaksudkan agar masyarakat lebih paham tentang tata cara memandikan jenazah yang sesuai dengan syariat dan tuntunan agama.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, lanjut Azhari, merupakan upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta praktik bagi peserta, sehingga dalam praktik nyata bisa diterapkan dengan benar.
"Program ini juga dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang terhadap persoalan di tengah masyarakat. Selain itu yang paling penting, karena kurangnya jumlah anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam memandikan jenazah di suatu wilayah," ujar Azhari.
Pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan selama satu hari itu diikuti oleh sebanyak 70 peserta, terdiri dari Kepala KUA, penyuluh agama Islam, dan petugas fardhu kifayah yang ada di setiap kelurahan.
Muslimin petugas fardhu kifayah dari Kelurahan Kuala yang mengikuti pelatihan mengucapkan terima kasih atas digelarnya pelatihan memandikan, mengkafankan, mengsholatkan, dan menguburkan jenazah yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang.
"Kegiatan ini sangat membantu mengkaderisasi petugas memandikan jenazah untuk di beberapa tempat yang memang belum ada. Semoga program pelatihan ini bisa terus berjalan dengan baik ke daerah-daerah yang belum ada petugasnya," ujarnya.
(Hel/MC Skw)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saat ini petugas yang mengurus mayat baik untuk laki-laki maupun perempuan sulit ditemukan di tengah masyarakat. Kalaupun ada, petugasnya sudah berumur tua. Karenanya, perlu adanya upaya-upaya untuk mengadakan pelatihan petugas pegurus mayat di lingkungan masyarakat," kata Kasi Penamas Kementerian Agama Kota Singkawang, H.Azhari, S.Ag yang juga sebagai ketua pelaksana kegiatan tersebut.
Karena itu, lanjutnya, pelatihan ini dimaksudkan agar masyarakat lebih paham tentang tata cara memandikan jenazah yang sesuai dengan syariat dan tuntunan agama.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, lanjut Azhari, merupakan upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta praktik bagi peserta, sehingga dalam praktik nyata bisa diterapkan dengan benar.
"Program ini juga dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang terhadap persoalan di tengah masyarakat. Selain itu yang paling penting, karena kurangnya jumlah anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam memandikan jenazah di suatu wilayah," ujar Azhari.
Pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan selama satu hari itu diikuti oleh sebanyak 70 peserta, terdiri dari Kepala KUA, penyuluh agama Islam, dan petugas fardhu kifayah yang ada di setiap kelurahan.
Muslimin petugas fardhu kifayah dari Kelurahan Kuala yang mengikuti pelatihan mengucapkan terima kasih atas digelarnya pelatihan memandikan, mengkafankan, mengsholatkan, dan menguburkan jenazah yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang.
"Kegiatan ini sangat membantu mengkaderisasi petugas memandikan jenazah untuk di beberapa tempat yang memang belum ada. Semoga program pelatihan ini bisa terus berjalan dengan baik ke daerah-daerah yang belum ada petugasnya," ujarnya.
(Hel/MC Skw)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012