Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Alexius Akim membantah indeks pembangunan manusia provinsi itu tidak mengalami kemajuan sejak empat tahun terakhir.
"Secara peringkat, Kalbar memang masih di urutan 28 dari 33 provinsi seluruh Indonesia," kata Akim saat menghadiri wisuda STIKEP Muhammadiyah Pontianak di Hotel Aston, Pontianak, Rabu.
Namun, lanjut dia, dari segi nilai, ada penambahan tiga digit yang secara hasil cukup signifikan.
"Tetapi, daerah lain juga bergerak untuk memperbaiki IPM. Kecuali daerah lain tidak bergerak, mungkin Kalbar peringkatnya naik tinggi," kata dia.
Secara umum, ujar Akim, prestasi pelajar Kalbar tidak kalah dibanding provinsi lain di Indonesia.
Ia mencatat sejak tahun 2009 - 2011, ada delapan pelajar Kalbar yang mewakili Indonesia di tingkat sains internasional.
Enam diantaranya mendapat emas, satu perak dan satu perunggu. "Yang perunggu, sewaktu olimpiade sains bidang biologi di Afrika Selatan. Kebetulan saya dan Pak Gubernur Cornelis yang menemani," katanya.
Ia mengaku terharu saat mengetahui salah satu anak didik asal Kalbar mendapat perunggu di ajang tersebut.
"Karena ada 542 peserta dari 42 negara yang ikut," katanya.
Terkait hal itu, ia meminta pelajar atau mahasiswa asal dan lulusan Kalbar tidak minder dengan daerah lain.
Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Sofyan Nasir mengatakan, Muhammadiyah mempunyai komitmen yang kuat di bidang pembangunan pendidikan di Indonesia.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Secara peringkat, Kalbar memang masih di urutan 28 dari 33 provinsi seluruh Indonesia," kata Akim saat menghadiri wisuda STIKEP Muhammadiyah Pontianak di Hotel Aston, Pontianak, Rabu.
Namun, lanjut dia, dari segi nilai, ada penambahan tiga digit yang secara hasil cukup signifikan.
"Tetapi, daerah lain juga bergerak untuk memperbaiki IPM. Kecuali daerah lain tidak bergerak, mungkin Kalbar peringkatnya naik tinggi," kata dia.
Secara umum, ujar Akim, prestasi pelajar Kalbar tidak kalah dibanding provinsi lain di Indonesia.
Ia mencatat sejak tahun 2009 - 2011, ada delapan pelajar Kalbar yang mewakili Indonesia di tingkat sains internasional.
Enam diantaranya mendapat emas, satu perak dan satu perunggu. "Yang perunggu, sewaktu olimpiade sains bidang biologi di Afrika Selatan. Kebetulan saya dan Pak Gubernur Cornelis yang menemani," katanya.
Ia mengaku terharu saat mengetahui salah satu anak didik asal Kalbar mendapat perunggu di ajang tersebut.
"Karena ada 542 peserta dari 42 negara yang ikut," katanya.
Terkait hal itu, ia meminta pelajar atau mahasiswa asal dan lulusan Kalbar tidak minder dengan daerah lain.
Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Sofyan Nasir mengatakan, Muhammadiyah mempunyai komitmen yang kuat di bidang pembangunan pendidikan di Indonesia.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012