Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat menyatakan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 2,13 persen sehingga menjadi penyumbang terbesar terjadinya deflasi Kota Pontianak pada September sebesar 0,43 persen.

"Meskipun dari tujuh kelompok pengeluaran hanya bahan makanan yang deflasi 2,13 persen, enam kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks tetapi sangat besar pengaruhnya sehingga, sepanjang September di Kota Pontianak terjadi deflasi sebesar 0,43 persen," kata Kepala BPS Kalbar Yomin Tofri di Pontianak, Senin.

Adapun enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yakni makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kemudian disusul perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,45 persen.

Kemudian sandang 0,14 persen; kesehatan 0,02 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,29 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.

Menurut Yomin, deflasi juga dipengaruhi oleh penurunan harga pada sepuluh komoditas lainnya, yakni deflasi tertinggi pada harga daging ayam ras minus 0,41 persen.

Selanjutnya ikan kembung minus 0,11 persen; telur ayam ras minus 0,06 persen; cabe rawit minus 0,05 persen; ayam hidup minus 0,03 persen; bawang merah 0,03 persen; nanas dan cumi-cumi masing-masing minus 0,02 persen, serta cabai merah dan ikan tongkol masing-masing minus 0,01 persen.

(A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012