Bandung (ANTARA Kalbar) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan ada sekitar 3.500 dokter spesialis mata yang akan disebar ke seluruh penjuru Indonesia hingga tahun 2014, kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti, di Bandung, Jumat.
Penempatan para dokter spesialis mata tersebut, kata Wamenkes, diutamakan untuk daerah yang terpencil atau wilayah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia.
"Mereka disebar diseluruh Indonesia, namun diutamakan di daerah terpencil atau di wilayah perbatasan Indonesia," ujarnya.
Menurut Wamenkes, ke 3.500 dokter spesialis mata yang akan disebar ke seluruh Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberantas kebutaan di Indonesia.
Ditemui usai menghadiri Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2012, di RS Mata Cicendo Bandung, Ali Gufron menuturkan hingga saat ini, dari target tersebut baru 1.500 dokter spesialis mata yang sudah disebar ke seluruh Indonesia untuk memberantas kebutaan.
Berdasarkan survei kebutaan dari tahun 1993-1996, angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 persen artinya masalah tersebut bukan lagi masalah kesehatan tetapi sudah masuk masalah sosial.
Sementara itu, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI menyatakan penyebab kebutaan adalah katarak (0,78 persen), glaukoma (0,12 persen), kelainan refraksi (0,14 persen)
(KR-ASJ)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Penempatan para dokter spesialis mata tersebut, kata Wamenkes, diutamakan untuk daerah yang terpencil atau wilayah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia.
"Mereka disebar diseluruh Indonesia, namun diutamakan di daerah terpencil atau di wilayah perbatasan Indonesia," ujarnya.
Menurut Wamenkes, ke 3.500 dokter spesialis mata yang akan disebar ke seluruh Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberantas kebutaan di Indonesia.
Ditemui usai menghadiri Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2012, di RS Mata Cicendo Bandung, Ali Gufron menuturkan hingga saat ini, dari target tersebut baru 1.500 dokter spesialis mata yang sudah disebar ke seluruh Indonesia untuk memberantas kebutaan.
Berdasarkan survei kebutaan dari tahun 1993-1996, angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 persen artinya masalah tersebut bukan lagi masalah kesehatan tetapi sudah masuk masalah sosial.
Sementara itu, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI menyatakan penyebab kebutaan adalah katarak (0,78 persen), glaukoma (0,12 persen), kelainan refraksi (0,14 persen)
(KR-ASJ)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012