Pontianak (ANTARA Kalbar) - Masyarakat Kota Pontianak menyatakan, pembangunan jalan layang di perempatan Jalan Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol, Jalan ahlawan menuju Jembatan Kapuas I sangat mendesak untuk mengatasi kemacetan.
"Sudah saatnya Pemkot dan Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jalan layang di perempatan menuju Jembatan Kapuas I, agar tidak lagi terjadi kemacetan, mengingat kemacetan di perempatan itu sudah luar biasa panjang dan tidak mengenal waktu lagi," kata Masdar (38) salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu.
Menurut dia, dengan dibangunnya jalan layang, maka antrean kendaraan dari arah Jembatan Kapuas I dan menuju jembatan itu, tidak perlu lagi terjadi karena kendaraan tidak lagi perlu berhenti pada perempatan yang jaraknya sekitar 300 meter dari jembatan penghubung itu.
"Akibat tidak tersedianya jalan alternatif, seperti jalan layang, sehingga sering terjadi antrean panjang, hingga di atas Jembatan Kapuas I, sehingga rawan bagi pengguna jalan, kalau tiba-tiba jembatan itu ambruk," ungkapnya.
Hal senada juga diakui oleh, Magbul Perdana warga Kecamatan Pontianak Timur. "Hampir setiap hari saya dan masyarakat lainnya dihadapkan pada kemacetan menuju Jembatan Kapuas I dan perempatan Jalan Tanjungpura, Imam Bonjol dan Pahlawan," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah terkesan tidak tanggap terkait permasalahan tersebut, buktinya hingga kini belum ada solusi terkait mengatasi kemacetan tersebut.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Sudah saatnya Pemkot dan Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jalan layang di perempatan menuju Jembatan Kapuas I, agar tidak lagi terjadi kemacetan, mengingat kemacetan di perempatan itu sudah luar biasa panjang dan tidak mengenal waktu lagi," kata Masdar (38) salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu.
Menurut dia, dengan dibangunnya jalan layang, maka antrean kendaraan dari arah Jembatan Kapuas I dan menuju jembatan itu, tidak perlu lagi terjadi karena kendaraan tidak lagi perlu berhenti pada perempatan yang jaraknya sekitar 300 meter dari jembatan penghubung itu.
"Akibat tidak tersedianya jalan alternatif, seperti jalan layang, sehingga sering terjadi antrean panjang, hingga di atas Jembatan Kapuas I, sehingga rawan bagi pengguna jalan, kalau tiba-tiba jembatan itu ambruk," ungkapnya.
Hal senada juga diakui oleh, Magbul Perdana warga Kecamatan Pontianak Timur. "Hampir setiap hari saya dan masyarakat lainnya dihadapkan pada kemacetan menuju Jembatan Kapuas I dan perempatan Jalan Tanjungpura, Imam Bonjol dan Pahlawan," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah terkesan tidak tanggap terkait permasalahan tersebut, buktinya hingga kini belum ada solusi terkait mengatasi kemacetan tersebut.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012