Entikong (ANTARA Kalbar) - Anak-anak dari perbatasan negara Indonesia - Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menyambut antusias kegiatan mewarnai bersama anak-anak dari Sanggar Khatulistiwa Children Fun Art (Khachifa), Kamis.

Sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB, sebanyak 125 anak dari empat sekolah dasar (SD) dan tiga taman kanak-kanak (TK) dan Pendidikan anak usia dini (PAUD), sudah menunggu kedatangan anak-anak dari Khachifa Pontianak yang masih menempuh perjalanan Pontianak - Entikong.

Acara yang dimulai pukul 11.30 WIB atau tertunda selama 1,5 jam akhirnya berlangsung penuh sukacita.

Sebanyak 125 anak dipandu delapan anak Khachifa, mewarnai gambar-gambar yang disiapkan pada lembaran kertas.

Setiap anak tersebut dipandu memilih warna yang tepat untuk mewarnai gambar yang ada pada lembaran kertas tersebut.

Setelah selesai, dari 125 dipilih 15 anak yang memiliki hasil mewarnai terbaik di antara teman-temannya dan mereka mendapatkan bingkisan tambahan dari Khachifa.

Amri (8) murid kelas 3 SDN 12 Entikong, menyatakan senang bisa ikut dalam kegiatan tersebut.

Ia menyiapkan peralatan mewarnai sendiri dari rumahnya.

Menurut ibunya, Wiwin, sejak pagi Amri tidak sabar datang ke aula Serbaguna Kantor Camat Entikong untuk mengikuti kegiatan itu.

"Dia penuh semangat, karena hampir tidak pernah ada kegiatan seperti ini selama ini," kata Wiwin.

Anak-anak yang ikut dalam kegiatan, diseleksi oleh guru sekolah masing-masing.

Mereka dari SDN 01 Semanget, SD 01 Sontas, Madrasah Ibtidaiyah Entikong, SD 12 Entikong, TK Istikomah, TK Kartika, dan PAUD Mandiri.

"Mereka minta acara seperti ini bisa diadakan dua kali dalam setahun," kata Jalianus, Kepala Seksi Trantib Kantor Camat Entikong.

Jalianus bertugas mengumpulkan dan mengundang pihak sekolah. Menurut dia ada sekolah lainnya yang juga ingin ikut bergabung.

Dari tujuh sekolah itu yang paling dekat dengan batas negara adalah SDN 12 Entikong yang berjarak 6 kilometer dan yang terjauh SDN 01 Semanget yang berjarak 12 kilometer dari batas negara.

Sementara itu, Ketua Khachifa Eva Dolorosa mengatakan selain mengajak mewarnai bersama, anak-anak dari perbatasan itu juga mendapatkan kenang-kenangan berupa alat gambar dan parsel yang berisi buku-buku bacaan, alat gambar dan peralatan menulis.

Barang-barang tersebut merupakan sumbangan dari mitra Khachifa seperti Toko Buku Gramedia dan sumbangan suka rela dari orang tua anak Khachifa dan lainnya.

Ia mengatakan kegiatan itu diadakan di Entikong sehubungan dengan akan berpamerannya anak-anak Khachifa di Kuching, Sarawak pada Jumat (19/10). Sebanyak delapan anak Khachifa mengikuti pameran atas undangan Konsulat Jenderal RI di Kuching.

Pameran itu diadakan Commonwealth Education Carnival (CEC) suatu ajang pameran yang diadakan negara-negara persemakmuran Inggris, salah satunya Malaysia.

"KJRI meminta kami dari Khachifa ikut berpartisipasi dalam pameran itu," kata Eva Dolorosa.

Anak-anak Khachifa yang sebagian besar masih tingkat sekolah dasar, didampingi orangtuanya menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dari Pontianak ke Kuching melalui jalan darat.

Sehingga momen itu dimanfaatkan pula untuk bersilaturahmi dengan anak-anak dari perbatasan dengan kegiatan mewarnai bersama Khachifa.

Bagi anak Khachifa sendiri kegiatan itu untuk mengetahui kondisi anak-anak di perbatasan dan menjadi kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengetahuan di bidang seni, mewarnai dan melukis.

Pada kesempatan itu, seorang anggota Khachifa, Arif menunjukkan kebolehannya melukis di atas kertas gambar dengan cat lukis air (akrilik) berupa gambar anak-anak SD di perbatasan yang sedang berbaris mengikuti upacara bendera.

Aksi tersebut disaksikan antusias anak-anak dari perbatasan. Acara mewarnai itu baru berakhir pukul 13.30 WIB dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kuching, Sarawak, Malaysia Timur.

(N005)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012