Jakarta (ANTARA Kalbar) - Tubuh kita memang membutuhkan kalsium, namun asupan kalsium yang
terlalu banyak juga bisa membahayakan kesehatan. Salah satu akibatnya
adalah kerusakan ginjal, sebagaimana dikatakan dokter ahli geriarti dari
RSCM-FKUI, Dr. dr. Nina Kemala Sari, SpPD, FINASIM.
"Kelebihan kalsium tidak akan diserap tubuh sebagai tabungan, tapi akan dikeluarkan melalui urin. Inilah yang membuat kerja ginjal menjadi semakin berat," ujar Nina usai jumpa pers di Jakarta, Senin.
Seperti mineral lainnya, Nina menjelaskan bahwa kalsium yang akan dikeluarkan tubuh akan melalui proses penyaringan di dalam ginjal terlebih dahulu.
Endapan kalsium yang tersaring di dalam ginjal itulah yang berisiko tinggi menyebabkan pembentukan batu ginjal.
"Oleh sebab itu, kita harus bisa menakar jumlah kalsium yang dikonsumsi. Terlalu banyak suplemen kalsium dosis tinggi juga tidak baik untuk tubuh," ujar Nina.
Segelas susu tinggi kalsium setiap hari, menurut Nina, normalnya bisa mencukupi kebutuhan kalsium sehari-hari. Selain itu Nina juga menyarankan, delapan gelas air putih setiap hari juga dapat membantu mencegah terjadinya batu ginjal.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kelebihan kalsium tidak akan diserap tubuh sebagai tabungan, tapi akan dikeluarkan melalui urin. Inilah yang membuat kerja ginjal menjadi semakin berat," ujar Nina usai jumpa pers di Jakarta, Senin.
Seperti mineral lainnya, Nina menjelaskan bahwa kalsium yang akan dikeluarkan tubuh akan melalui proses penyaringan di dalam ginjal terlebih dahulu.
Endapan kalsium yang tersaring di dalam ginjal itulah yang berisiko tinggi menyebabkan pembentukan batu ginjal.
"Oleh sebab itu, kita harus bisa menakar jumlah kalsium yang dikonsumsi. Terlalu banyak suplemen kalsium dosis tinggi juga tidak baik untuk tubuh," ujar Nina.
Segelas susu tinggi kalsium setiap hari, menurut Nina, normalnya bisa mencukupi kebutuhan kalsium sehari-hari. Selain itu Nina juga menyarankan, delapan gelas air putih setiap hari juga dapat membantu mencegah terjadinya batu ginjal.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012