Singkawang (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Singkawang Kalimantan Barat Sumastro mengatakan, pemeriksaan kesehatan bagi warga kurang mampu dapat dilayani dengan gratis yang masuk dalam kelompok Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melalui program Universal Health Coverage (UHC) sejak awal 2023.
"Dimana UHC memberikan jaminan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat tidak mampu. Sejak awal 2023, kami sudah berstatus UHC, bagi masyarakat yang tidak mampu dan masuk kelompok DTKS, pemeriksaan kesehatannya gratis semua ditanggung Pemkot Singkawang iurannya,” kata Sumastro di Singkawang, Rabu.
Sehingga kata Sumastro, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mengontrol kesehatan dan berobat.
Ia juga mengingatkan masyarakat harus menjaga pola hidup sehat dan bersih sesuai dengan anjuran kesehatan secara rutin.
" Kesehatan itu berarti disiplin diri sendiri dalam menjaga pola hidup sehat dan bersih sesuai anjuran kesehatan. Dan progam UHC akan terus kawal terus, itulah komitmen kami,” katanya.
Ia menyampaikan, ada tiga bidang program kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus TB (tuberkulosis) dan pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.
Ia mempersilahkan masyarakat yang terjangkit untuk segera melakukan skrining/pemeriksaan di puskesmas.
“Silakan datang ke puskesmas, kita jamin semua itu akan dilayani secara gratis,” kata dia.
Menurutnya, penurunan angka penderita TB menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Untuk pembangunan fasilitas kesehatan, khususnya Tipe C, pemerintah ingin adanya kolaborasi pusat dan daerah, dimana pemda diminta menyiapkan lahannya serta keperluan sesuai kapasitasnya, selebihnya pemerintah pusat yang akan membantu.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Achmad Hardin usai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Selasa (12/11) berharap menjadi peringatan dan memberikan semangat baru untuk mewujudkan Singkawang lebih baik.
Ia menegaskan, indeks angka kesehatan Kota Singkawang ke depan harus lebih baik dari sebelumnya.
Terkait TB di daerah itu masih terjadi namun secara angka penderita terus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penyakit TB sangat berdampak buruk pada perekonomian akibat menurunnya produktivitas masyarakat.
“Masih ada kasus TB, angka penderitanya terus mengalami penurunan,” katanya.