Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, peringatan HKN bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk terus bekerja sama dan bertindak nyata, karena hal itu merupakan kunci untuk menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, berkaca dari sejarah keberhasilan Indonesia melawan Malaria pada 1964, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memulai program pemberantasan malaria dengan penyemprotan DDT secara besar-besaran di seluruh Nusantara dan mencapai puncak pada 12 November 1964.
Dante melanjutkan, saat ini dunia kesehatan menghadapi banyak tantangan yang makin kompleks dan beragam, mulai dari penyakit menular seperti TBC, penyakit tidak menular, serta permasalahan akses layanan kesehatan.
Baca juga: 13 dokter spesialis jantung Indonesia belajar ke China guna perkuat layanan
"Ini menuntut kita memiliki sistem layanan rujukan yang efisien, agar pasien mendapatkan penanganan lanjutan yang tepat di fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya," katanya.
Dante menghadiri acara puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tingkat Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Gerak Bersama, Jakarta Berdaya” pada Senin (11/11).
Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, termasuk di kota-kota administrasinya, atas usaha dan penerapan teknologi informasi melalui JakConnected, sebuah sistem yang dapat menghubungkan seluruh fasilitas pelayanan di wilayah DKI Jakarta untuk mempermudah rujukan pasien.
"Namun, teknologi saja tidak cukup, butuh tenaga kesehatan terlatih, pemahaman masyarakat, serta sinergi dari seluruh pihak terkait untuk ikut serta dalam menyukseskan sistem JakConnected tersebut," kata dia.
"Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan dan memperkuat sistem kesehatan nasional," Dante menambahkan.
Sejumlah penghargaan juga diberikan kepada wilayah dan perkampungan yang menjadi contoh teladan dari komitmen kolektif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, di antaranya Kampung Siaga TBC, Kampung Bebas Jentik, dan Kampung Bebas Asap Rokok.
Baca juga: Kemenkes terima masukan untuk tingkatkan transformasi digital inklusif
Dalam keterangan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menyampaikan, salah satu aspek penting dalam mewujudkan Jakarta Kota Global adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan produktif.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas, untuk bersama-sama terlibat dalam menciptakan gerakan hidup sehat yang mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, berolahraga 30 menit setiap hari, menjaga pola makan sehat, serta kebersihan lingkungan sekitar," ujar Dr. H. Marullah.
Dia menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen untuk bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan berbagai elemen masyarakat dalam memfasilitasi kebutuhan sektor kesehatan, baik dalam operasional maupun pengembangan layanan.
Baca juga: Kemenkes tempatkan dokter spesialis obsgin lulusan luar negeri di Lembata, NTT