Jakarta (ANTARA Kalbar) - Deputi Advokasi, Pergerakan dan Informasi
BKKBN Pusat, Hardiyanto mengatakan fungsi Ikatan Penulis Keluarga
Berencana perlu diperkuat kembali dalam mendorong program kependudukan
dan KB.
"Sebagai sebuah ikatan, IPKB mempunyai fungsi yang sangat penting," kata Hardiyanto saat membuka workshop kehumasan "Pengelola Humas dan Jurnalis se-Indonesia di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, salah satunya dengan menggelar pertemuan rutin antarpengurus serta menambah berbagai isu seputar kependudukan dan KB.
Ia melanjutkan, pertemuan tersebut dapat dilakukan secara bergiliran antarprovinsi.
"Selain memberi pencerahan, juga dapat ditampilkan kepala daerah yang punya `goodwill` baik terhadap program kependudukan dan KB," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan tiga tantangan di bidang kependudukan yakni masalah kualitas, kuantitas dan penyebaran penduduk.
Setiap tahun, setidaknya terdapat 3,5 juta - 4 juta kelahiran di Indonesia. "Atau sekitar 450 bayi baru lahir setiap jam," kata dia.
Ia melanjutkan, meski dalam jumlah banyak, namun secara kualitas tidak memadai dan rendah.
"Secara ekonomi Indonesia tumbuh, tapi tergerus oleh pertambahan penduduk yang tinggi," ujar dia.
Menurut dia, setiap kelahiran harus diimbangi dengan ketersediaan pangan, gizi, fasilitas kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Sebagai sebuah ikatan, IPKB mempunyai fungsi yang sangat penting," kata Hardiyanto saat membuka workshop kehumasan "Pengelola Humas dan Jurnalis se-Indonesia di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, salah satunya dengan menggelar pertemuan rutin antarpengurus serta menambah berbagai isu seputar kependudukan dan KB.
Ia melanjutkan, pertemuan tersebut dapat dilakukan secara bergiliran antarprovinsi.
"Selain memberi pencerahan, juga dapat ditampilkan kepala daerah yang punya `goodwill` baik terhadap program kependudukan dan KB," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan tiga tantangan di bidang kependudukan yakni masalah kualitas, kuantitas dan penyebaran penduduk.
Setiap tahun, setidaknya terdapat 3,5 juta - 4 juta kelahiran di Indonesia. "Atau sekitar 450 bayi baru lahir setiap jam," kata dia.
Ia melanjutkan, meski dalam jumlah banyak, namun secara kualitas tidak memadai dan rendah.
"Secara ekonomi Indonesia tumbuh, tapi tergerus oleh pertambahan penduduk yang tinggi," ujar dia.
Menurut dia, setiap kelahiran harus diimbangi dengan ketersediaan pangan, gizi, fasilitas kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012