Pontianak (ANTARA Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, mendesak Pemerintah Kota Pontianak segera memiliki bank darah khusus dalam memenuhi kebutuhan darah di kota itu dan Kalbar umumnya.
"Palang Merah Indonesia (PMI) Pontianak harus mampu menyediakan bank darah khusus, karena di Pontianak banyak rumah sakit baik milik pemerintah dan swasta," kata Gubernur Cornelis dalam sambutannya pada pelantikan pengurus PMI Kalbar yang dihadiri oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, Pemkot Pontianak terkait kebutuhan bank darah tersebut juga perlu melakukan sosialisasi pada TNI, polisi, anak-anak sekolah dan PNS dalam menyuplai kebutuhan darah pada bank darah khusus tersebut.
"Kalau Pemkot Pontianak membutuhkan bantuan, Pemprov Kalbar siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar menyatakan, rumah sakit di Kota Pontianak sebagai tujuan tempat tujuan masyarakat di Kalbar untuk berobat sehingga sudah selayaknya memiliki bank darah khusus.
"Saya tidak mau lagi ada keluhan kekurangan darah, kalau tidak mampu ajukan ke Pemprov Kalbar," ujarnya.
Dampak keterlambatan atau kekurangan darah bisa berakibat menghilangkan nyawa orang lain, karena sulitnya dalam mencari darah, katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan, partisipasi atau keadaan donor darah di Kalbar masih rendah dari kebutuhan sehingga perlu ditingkatkan lagi.
"Ini sebenarnya tugas negara, tetapi dilimpahkan ke PMI dalam mendorong orang untuk mendonorkan darahnya," ujar.
Menurut dia, orang yang rutin donor darah pasti bebas HIV dan spilis, karena darahnya pasti lolos dari penyakit itu.
"Kami minta semua penerimaan PNS, Polisi dan TNI di wajibkan donor darah sehingga tidak perlu cek darah lagi untuk mengetahui penyakit lainnya," ujar Jusuf Kalla.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Palang Merah Indonesia (PMI) Pontianak harus mampu menyediakan bank darah khusus, karena di Pontianak banyak rumah sakit baik milik pemerintah dan swasta," kata Gubernur Cornelis dalam sambutannya pada pelantikan pengurus PMI Kalbar yang dihadiri oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, Pemkot Pontianak terkait kebutuhan bank darah tersebut juga perlu melakukan sosialisasi pada TNI, polisi, anak-anak sekolah dan PNS dalam menyuplai kebutuhan darah pada bank darah khusus tersebut.
"Kalau Pemkot Pontianak membutuhkan bantuan, Pemprov Kalbar siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar menyatakan, rumah sakit di Kota Pontianak sebagai tujuan tempat tujuan masyarakat di Kalbar untuk berobat sehingga sudah selayaknya memiliki bank darah khusus.
"Saya tidak mau lagi ada keluhan kekurangan darah, kalau tidak mampu ajukan ke Pemprov Kalbar," ujarnya.
Dampak keterlambatan atau kekurangan darah bisa berakibat menghilangkan nyawa orang lain, karena sulitnya dalam mencari darah, katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan, partisipasi atau keadaan donor darah di Kalbar masih rendah dari kebutuhan sehingga perlu ditingkatkan lagi.
"Ini sebenarnya tugas negara, tetapi dilimpahkan ke PMI dalam mendorong orang untuk mendonorkan darahnya," ujar.
Menurut dia, orang yang rutin donor darah pasti bebas HIV dan spilis, karena darahnya pasti lolos dari penyakit itu.
"Kami minta semua penerimaan PNS, Polisi dan TNI di wajibkan donor darah sehingga tidak perlu cek darah lagi untuk mengetahui penyakit lainnya," ujar Jusuf Kalla.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013