Medan (ANTARA Kalbar) - Para pemuda Melayu didorong agar berpacu memperkuat daya saing sedini mungkin sehingga mampu eksis saat berlakunya perdagangan bebas ASEAN 2015.
"Kompetisi perdagangan ini memerlukan kemampuan profesionalisme dunia usaha termasuk pemuda Melayu di daerah ini," kata Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutan dibacakan Sekda Sumut H Nurdin Lubis pada Seminar Internasional dan Forum Bisnis Biro Belia Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Sumut di Medan, Jumat.
Dihadapan para pemuda Melayu dari sejumlah negara anggota DMDI yang berpusat di Melaka Malaysia tersebut Gatot berulang memotivasi agar kompetensi dibangun utuh sehingga perdagangan bebas tidak menimbulkan implikasi negatif atau seolah penonton di negeri sendiri.
Atas dasar tersebut, Plt Gubernur Sumut menilai seminar internasional dan forum bisnis Dunia Melayu Dunia Islam ini cukup positif dan strategis di tengah kancah percaturan antar bangsa yang semakin mengglobal dewasa ini.
"Dunia semakin mengglobal sehingga solidaritas potensi kekuatan suatu resam sangat diperlukan termasuk resam Melayu yang mendiami berbagai negara di dunia khususnya di Asia Tenggara," ujarnya.
Itulah sebabnya lanjut Gatot, forum bisnis antara pengusaha Malaysia-Indonesia ini strategis terhadap pengusaha Melayu asal Sumut melalui Biro Belia DMDI mengingat tahun 2015 Indonesia dan Malaysia merupakan bagian dari perdagangan bebas ASEAN.
Selain itu, menurut dia,melalui forum ini sekaligus menentukan arah kerja yang sistematis sesuai dengan konvensi DMDI yang bertujuan mengembalikan kejayaan DMDI di kalangan masyarakat Melayu Islam dengan semangat ukhuwah yang semakin baik.
Semangat ukhuwah ini penting antara anggota DMDI dan Kerajaan Negeri Melaka dengan Provinsi Sumatera Utara demi kejayaan Melayu sebagaimana yang pernah terjadi dan tercatat dalam sejarah bangsa Melayu.
Plt Gubernur Sumut mengharapkan dunia usaha termasuk aparat pemerintah Malaysia dan Indonesia agar membangun persaudaraan yang baik dan saling mempersiapkannya dan bersinergi dalam menumbuhkan persaingan dunia usaha kedua negara.
Sejarah mencatat sesungguhnya hubungan kerja sama pengusaha Malaysia dengan Indonesia sudah berjalan sejak ratusan tahun.
"Hubungan itu menggambarkan bahwa perkembangan bangsa Melayu dan Islam saling menyatu sehingga kemajuan dagang pada masa kejayaan Melayu sudah cukup lama teruji," ujar Gatot.
(T.M034)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kompetisi perdagangan ini memerlukan kemampuan profesionalisme dunia usaha termasuk pemuda Melayu di daerah ini," kata Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutan dibacakan Sekda Sumut H Nurdin Lubis pada Seminar Internasional dan Forum Bisnis Biro Belia Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Sumut di Medan, Jumat.
Dihadapan para pemuda Melayu dari sejumlah negara anggota DMDI yang berpusat di Melaka Malaysia tersebut Gatot berulang memotivasi agar kompetensi dibangun utuh sehingga perdagangan bebas tidak menimbulkan implikasi negatif atau seolah penonton di negeri sendiri.
Atas dasar tersebut, Plt Gubernur Sumut menilai seminar internasional dan forum bisnis Dunia Melayu Dunia Islam ini cukup positif dan strategis di tengah kancah percaturan antar bangsa yang semakin mengglobal dewasa ini.
"Dunia semakin mengglobal sehingga solidaritas potensi kekuatan suatu resam sangat diperlukan termasuk resam Melayu yang mendiami berbagai negara di dunia khususnya di Asia Tenggara," ujarnya.
Itulah sebabnya lanjut Gatot, forum bisnis antara pengusaha Malaysia-Indonesia ini strategis terhadap pengusaha Melayu asal Sumut melalui Biro Belia DMDI mengingat tahun 2015 Indonesia dan Malaysia merupakan bagian dari perdagangan bebas ASEAN.
Selain itu, menurut dia,melalui forum ini sekaligus menentukan arah kerja yang sistematis sesuai dengan konvensi DMDI yang bertujuan mengembalikan kejayaan DMDI di kalangan masyarakat Melayu Islam dengan semangat ukhuwah yang semakin baik.
Semangat ukhuwah ini penting antara anggota DMDI dan Kerajaan Negeri Melaka dengan Provinsi Sumatera Utara demi kejayaan Melayu sebagaimana yang pernah terjadi dan tercatat dalam sejarah bangsa Melayu.
Plt Gubernur Sumut mengharapkan dunia usaha termasuk aparat pemerintah Malaysia dan Indonesia agar membangun persaudaraan yang baik dan saling mempersiapkannya dan bersinergi dalam menumbuhkan persaingan dunia usaha kedua negara.
Sejarah mencatat sesungguhnya hubungan kerja sama pengusaha Malaysia dengan Indonesia sudah berjalan sejak ratusan tahun.
"Hubungan itu menggambarkan bahwa perkembangan bangsa Melayu dan Islam saling menyatu sehingga kemajuan dagang pada masa kejayaan Melayu sudah cukup lama teruji," ujar Gatot.
(T.M034)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013