Lebak (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten, mencatat 472 jiwa atau 124 kepala keluarga Desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang menjadi korban banjir bandang.

"Dari 472 jiwa itu dilaporkan seorang anak meninggal dunia, dua rumah hanyut, satu rumah rusak ringan dan lima titik jalan antarkecamatan longsor," kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Lilis saat dihubungi di Rangkasbitung, Minggu.

Menurut dia, banjir bandang diakibatkan meluapnya Sungai Ciaul dan Cisadang setelah diguyur hujan deras selama tiga jam.

Luapan air sungai menerjang permukiman warga begitu cepat mengakibatkan dua rumah hanyut terbawa arus beberapa meter dari lokasi.

Dari salah satu dari dua rumah hanyut ditemukan seorang meninggal atas nama Siti Permanah bin Rosadi (5) sedangkan, kata dia, kedua orangtuanya hingga kini menjalani perawatan medis petugas Puskesmas setempat.

"Warga yang meninggal sudah dimakamkan tanpa dihadiri kedua orangtuanya," katanya.

Ia menyebutkan para korban banjir bandang dan longsor tersebut tersebar di Kampung Cebong sebanyak 97 jiwa dengan 31 KK, Kampung Sawah 161 jiwa atau 42 KK, Kampung Kali Caah 84 jiwa atau 22 KK, dan Kampung Bodor 97 jiwa atau 20 KK, Kampung Cisadang 12 jiwa atau 4 KK, Kampung Legon Waru 21 jiwa atau 5 KK.

Saat ini, kata dia, para korban banjir bandang yang ditampung di pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Meskipun lokasi bencana banjir dan longsor sudah kembali normal, tetapi BPBD memberlakukan tanggap darurat sampai dengan 29 Februari 2013," katanya.

Lilis mengatakan pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan berupa bahan pokok, selimut dan peralatan lain untuk meringankan beban mereka. Petugas medis membuka posko kesehatan untuk mencegah penyakit menular pascabanjir.

"Kami memfokuskan pelayanan kepada mereka agar tidak terjadi kelaparan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya kini berkoordinasi dengan Polri, TNI, relawan Tagana, Dinas Kesehatan, DPU dan PMI untuk mengantisipasi banjir susulan.

Saat ini, kata dia, curah hujan masih berpeluang terjadi pagi, siang dan malam hari.

"Kami mengimbau warga tetap harus meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras, terutama malam hari," katanya.

(Ant News/MSR/M009)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013