"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palu saat ini masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat terkait kebutuhan mendesak warga dan melakukan asesmen di lapangan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu, Sabtu.
Banjir di Kelurahan Ujuna dan Kelurahan Baru di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu terjadi pada Sabtu (4/5) pagi sekitar pukul 09.00 WITA karena intensitas hujan tinggi yang menyebabkan air meluap sehingga menggenangi pemukiman warga.
Ia mengatakan bahwa pada saat ini hujan telah reda, namun banjir masih menggenangi rumah warga di kedua kelurahan itu.
Dia menyebut, berdasarkan asesmen sementara di Kelurahan Baru sebanyak 130 kepala keluarga (KK) terdampak dan 88 unit rumah terendam banjir di RT 02/RW 01 dan RT 01/RW 02. Sementara itu, 50 KK atau 280 jiwa dan 26 unit rumah terdampak di RT 03/RW 01.
Adapun di Kelurahan Ujuna, sebanyak 20 KK dan 20 unit rumah terendam banjir di RT 02/RW 02. Selanjutnya, 26 KK dan 26 unit di RT 03/RW 02, serta enam KK dan begitu pula enam rumah di RT 01/RW 01.
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini dan warga memilih untuk bertahan di rumah masing-masing," katanya.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan apabila bermukim di kawasan rawan banjir dan tanah longsor.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan apabila bermukim di kawasan rawan banjir dan tanah longsor.
Dalam sepekan terakhir, banjir melanda sejumlah daerah di kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah, di antaranya Kota Palu, Kabupaten Sigi, Tojo Una-una, Poso, Banggai, Parigi Moutong dan Morowali Utara.