Jayapura (Antara Kalbar) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua memastikan keterlibatan kelompok sipil bersenjata pimpinan Goliat Tabuni dan Militer Murib dalam penyerangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil di pedalaman Papua.
"Kami memastikan kelompok yang melakukan penyerangan adalah kelompok Goliat Tabuni dan Militer Murib," katanya kepada Antara setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian di Mapolda Papua, Jumat.
Pangdam Cenderawasih mengatakan kedua kelompok sipil bersenjata (KSB) itu sudah bertindak brutal dan biadab karena tidak saja menyerang pos dan aparat keamanan tetapi juga warga sipil.
Akibatnya, lima warga sipil ditembak KSB hingga menyebabkan empat orang di antaranya tewas dan satu warga lainnya kritis.
Menurut dia, karena apa yang dilakukan kelompok itu sudah di luar perikemanusiaan, sehingga harus ditindak tegas, karena keberadaan prajurit adalah untuk melindungi rakyat dan Indonesia adalah negara hukum.
"Karena itu kalau prajurit bertemu dengan kelompok tersebut maka mereka akan ditindak tegas," kata Mayjen TNI Zebua seraya menambahkan mereka (KSB) tidak bisa seenaknya melakukan pembunuhan kepada warga negara lainnya.
Ketika ditanya apakah akan dilakukan pengejaran dan pengerahan pasukan, Pangdam XVII Cenderawasih itu mengatakan pihaknya saat ini lebih mendorong pasukan yang ada di sekitarnya untuk memperkuat pos yang ada.
"Saat ini, kami lebih mendorong pasukan yang ada di sekitarnya untuk dikirim ke Sinak, termasuk dari Mulia," kata Pangdam Zebua.
Akibat penyerangan yang dilakukan KSB itu menyebabkan delapan prajurit TNI dan empat warga tewas serta dua lainnya cedera yakni Lettu Inf Reza dan Yohanis Djoni.
(E006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami memastikan kelompok yang melakukan penyerangan adalah kelompok Goliat Tabuni dan Militer Murib," katanya kepada Antara setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian di Mapolda Papua, Jumat.
Pangdam Cenderawasih mengatakan kedua kelompok sipil bersenjata (KSB) itu sudah bertindak brutal dan biadab karena tidak saja menyerang pos dan aparat keamanan tetapi juga warga sipil.
Akibatnya, lima warga sipil ditembak KSB hingga menyebabkan empat orang di antaranya tewas dan satu warga lainnya kritis.
Menurut dia, karena apa yang dilakukan kelompok itu sudah di luar perikemanusiaan, sehingga harus ditindak tegas, karena keberadaan prajurit adalah untuk melindungi rakyat dan Indonesia adalah negara hukum.
"Karena itu kalau prajurit bertemu dengan kelompok tersebut maka mereka akan ditindak tegas," kata Mayjen TNI Zebua seraya menambahkan mereka (KSB) tidak bisa seenaknya melakukan pembunuhan kepada warga negara lainnya.
Ketika ditanya apakah akan dilakukan pengejaran dan pengerahan pasukan, Pangdam XVII Cenderawasih itu mengatakan pihaknya saat ini lebih mendorong pasukan yang ada di sekitarnya untuk memperkuat pos yang ada.
"Saat ini, kami lebih mendorong pasukan yang ada di sekitarnya untuk dikirim ke Sinak, termasuk dari Mulia," kata Pangdam Zebua.
Akibat penyerangan yang dilakukan KSB itu menyebabkan delapan prajurit TNI dan empat warga tewas serta dua lainnya cedera yakni Lettu Inf Reza dan Yohanis Djoni.
(E006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013