Pontianak (Antara Kalbar) - Ritual bakar naga di Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci Pontianak, di Sungai Raya, menandai berakhirnya perayaan Cap Go Meh 2013 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Ritual bakar naga sebagai proses pengiriman roh naga yang sebelumnya diundang turun ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat yang ada di muka bumi.
Ketua Panitia Cap Go Meh (CGM) Tahun 2013 Kota Pontianak, dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak, Buyung Bunardi, di Pontianak, Senin, mengatakan, ada enam naga yang melakukan ritual bakar naga, diantaranya naga dari Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) Siaga, Panca Bhakti, Budi Pekerti, Khatulistiwa, Merdeka, dan dari perkumpulan Kesejahteraan yang salah satu anggotanya dari Yayasan Bhakti Suci, kata Buyung.
Buyung menjelaskan, sebelumnya naga tersebut, terlebih dahulu menjalani ritual "naga tutup mata"di Kelenteng Kwan Ya Keng Pontianak.
"Menurut kepercayaan, setiap naga yang melakukan ritual buka mata, pada hari ke-16 Imlek harus dibakar agar tidak membuat bahaya bagi pemain naga tersebut," ungkapnya.
Keenam replika naga tersebut yang telah menjalani ritual "naga tutup mata" kemudian dibakar di pemakaman Tionghoa milik YBS Pontianak di Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, dengan maksud mengirim kembali arwah naga ke kayangan setelah diundang ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Ritual bakar naga sebagai proses pengiriman roh naga yang sebelumnya diundang turun ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat yang ada di muka bumi.
Ketua Panitia Cap Go Meh (CGM) Tahun 2013 Kota Pontianak, dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak, Buyung Bunardi, di Pontianak, Senin, mengatakan, ada enam naga yang melakukan ritual bakar naga, diantaranya naga dari Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) Siaga, Panca Bhakti, Budi Pekerti, Khatulistiwa, Merdeka, dan dari perkumpulan Kesejahteraan yang salah satu anggotanya dari Yayasan Bhakti Suci, kata Buyung.
Buyung menjelaskan, sebelumnya naga tersebut, terlebih dahulu menjalani ritual "naga tutup mata"di Kelenteng Kwan Ya Keng Pontianak.
"Menurut kepercayaan, setiap naga yang melakukan ritual buka mata, pada hari ke-16 Imlek harus dibakar agar tidak membuat bahaya bagi pemain naga tersebut," ungkapnya.
Keenam replika naga tersebut yang telah menjalani ritual "naga tutup mata" kemudian dibakar di pemakaman Tionghoa milik YBS Pontianak di Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, dengan maksud mengirim kembali arwah naga ke kayangan setelah diundang ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013