Pontianak (Antara Kalbar) - Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Januari 2013 turun sebesar 12,58 persen atau menjadi 95,74 juta dolar AS, dari sebelumnya 109,51 juta dolar AS.

"Tetapi kalau dibanding pada periode yang sama, yakni Januari 2013 dibanding Januari 2012, malah mengalami kenaikan sebesar 1,31 persen, yakni dari 94,50 juta dolar AS menjadi 95,74 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalbar, Edi Rahman Asmara saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Jumat.

Sebelumnya, nilai ekspor Kalbar sepanjang Desember 2012, juga mengalami penurunan sebesar 9,37 persen menjadi 109,51 juta dolar AS dibanding November yang mencapai 120,84 juta dolar.

Edi menjelaskan, ekspor Kalbar sepanjang Januari 2013 masih didominasi oleh karet, biji kerak dan abu logam, serta kayu, ketiga golongan tersebut menyumbang sebesar 96,25 persen dari total ekspor Kalbar.

Sementara, China, Jepang dan Korea Selatan merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalbar terbesar sepanjang bulan Januari 2013, yakni masing-masing sebesar 43,61 juta dolar AS; 21,68 juta dolar AS; dan 15,90 juta dolar AS, dengan kontribusi sebesar 84,81 persen.

Menurut Edi, tujuan ekspor Kalbar masih didominasi negara Asia, yakni dengan kontribusi sebesar 84,91 persen, sedangkan kontribusi nilai ekspor ke negara tujuan utama lainnya, seperti Argentina sebesar 2,50 persen; Brazil 2,70 persen; Turki 1,21 persen; dan Taiwan sebesar 1,19 persen; dan negara lainnya 3,15 persen.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalbar menyatakan, untuk nilai impor Kalbar sepanjang Januari 2013 juga mengalami penurunan sebesar 84,51 persen, yakni dari 58,32 juta dolar AS, menjadi 20,70 juta dolar AS.

"Tiga golongan barang penyumbang impor terbesar, yakni bahan bakar mineral sebesar 60,25 persen, mesin-mesin pesawat 9,91 persen, dan bahan kimia organik 3,67 persen. Total nilai impor ketiganya menyumbang 73,83 persen atau senilai 15,28 juta dolar AS," ujar Edi.

Malaysia, Singapura dan Jepang, tiga negara pemasok impor terbesar di Kalbar, yakni 79,77 persen atau senilai 16,51 juta dolar AS.

Selain itu, juga berasal dari Asia sebesar 90,18 persen atau 18,67 juta dolar AS, sisanya dari Amerika Serikat sebesar 6,32 persen; Kanada 0,85 persen; serta dari negara lainnya 2,64 persen, kata Edi.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013