Pontianak (ANTARA) - Inflasi di Provinsi Kalbar masih terkendali pada Juni 2024 sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 2,28 persen.
"Pada Juni 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Kalbar sebesar 2,28 persen," ujar PLH Kepala BPS Kalbar, Firmasyah di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang sebesar 2,99 persen dengan IHK sebesar 107,40 dan terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,51 persen dengan IHK sebesar 105,87.
"Sedangkan untuk inflasi daerah lainnya yakni di Kota Pontianak sebesar 1,98 persen, Sintang 2,15 persen dan Kayong Utara sebesar 2,98 persen," kata dia.
Pada Juni 2024, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain yakni beras, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, kentang, angkutan udara, gula pasir, daging ayam ras, wortel, ikan tenggiri, ikan baung, udang basah, tomat, makanan ringan, sawi hijau, sigaret kretek tangan (SKT) dan cabai rawit.
"Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan kembung/ikan gembung, ikan bandeng/ikan bolu, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, daging babi, minyak goreng, telepon seluler, seng, bayam dan shampo," kata dia.
Berdasarkan target pemerintah, untuk target inflasi di Kalbar pada 2024 ini 2,5 persen (kurang atau lebih 1 persen).
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Nur Asyura Anggini Sari mengatakan inflasi di provinsi tersebut terkendali karena masih dalam rentang target.
"Inflasi di Kalbar masih cukup terkendali. Target inflasi di Kalbar 2024 ini 2,5 persen (kurang atau lebih 1 persen)," kata dia.