Hong Kong (Antara Kalbar/CNA/AFP) - Sebuah drama China yang menyentuh topik-topik sensitif, termasuk korupsi polisi, memenangkan film terbaik di Asian Film Awards Senin, sementara Takeshi Kitano dari Jepang menyabet penghargaan sutradara terbaik.
"Mystery", yang disutradarai oleh Lou Ye, yang dilaporkan marah terhadap sensor China untuk menangani isu-isu kontroversial seperti perilaku orang-orang kaya baru di negara itu, juga membawa pulang penghargaan pendatang baru terbaik, yang dimenangkan oleh aktris Qi Xi.
Film sindiran sosial pertama Lou ini dibuat setelah ia dilarang membuat film selama lima tahun karena mempertontonkan kisah cinta bermuatan politis "Summer Palace" pada Festival Film Cannes tanpa persetujuan pemerintah pada tahun 2006.
"Saya sangat senang karena proyek (film terbaru) ini telah mengalami beberapa masalah sebelumnya, jadi ini merupakan pengakuan bagi kami," kata Lou kepada AFP setelah memenangkan penghargaan di satu upacara mewah di Hong Kong.
Dia mengatakan ia akan melanjutkan kembali pembahasan isu sosial melalui film-filmnya meskipun ada tekanan yang telah dihadapi.
"Saya hanya ingin berkonsentrasi pada pembuatan film .... Film dan masyarakat tidak dapat dipisahkan," kata sang sutradara.
Media China mengatakan, sensor menuntut Lou memotong 'violent ending' di "Misteri" di mana pemeran utama pria pengumpul sampah dihantam sampai mati dengan palu. Dia menolak, sampai kompromi dicapai dan dia setuju untuk adegan itu digelapkan.
Jepang aktor-sutradara Kitano memenangkan kehormatan sutradara terbaik dengan gangster "Outrage Beyond" yakuza filmnya.
Aktor terbaik dan penghargaan aktris terbaik keduanya dimenangkan oleh Filipina.
Aktor Eddie Garcia meraup penghargaan untuk peran sebagai pria gay kesepian saat berada di usia 70-an di drama komedi "Bwakaw", sementara Nora Aunor dinobatkan sebagai aktris terbaik untuk "The Womb", di mana ia menggambarkan perjuangan seorang isteri yang tak subur.
The Asian Film Awards, yang diselenggarakan oleh Hong Kong International Film Festival, telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2007, yang bertujuan untuk menampilkan bakat film di kawasan itu.
Sementara penghargaan telah didominasi oleh Korea Selatan di masa lalu, tahun ini hadiah didistribusikan di seluruh wilayah, dengan China memenangkan empat, tiga untuk Jepang dan dua untuk Filipina.
"Rhino Season", dengan latar belakang revolusi Iran 1979, mendominasi penghargaan teknis dengan sinematografer terbaik, desainer produksi terbaik dan efek visual terbaik.
"Film Asia menyebar di seluruh dunia karena keanekaragaman mereka dan inovasi," kata bintang pop Hong Kong dan kepala juri Andy Lau dalam satu pernyataan sebelumnya.
"Film-film Asia tak hanya memberikan topik segar, mereka juga aktif mengeksplorasi isu-isu sosial yang berbeda."
Aktris kelahiran Malaysia Michelle Yeoh, terkenal sebagai gadis Bond dalam "Tomorrow Never Dies" dan untuk perannya sebagai ikon tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tahun lalu dalam "The Lady", memenangkan penghargaan khusus "Excellence in Asian Cinema".
Tiga puluh film dari sembilan negara bersaing untuk memperebutkan 14 hadiah tahun ini di Asian Film Awards ke-tujuh.
Berikut adalah daftar lengkap para pemenang:
Film Terbaik: Mystery (China)
Sutradara Terbaik: Takeshi Kitano (Outrage Beyond -- Jepang)
Aktor Terbaik: Eddie Garcia (Bwakaw -- Filipina)
Aktris Terbaik: Nora Aunor (The Womb -- Filipina)
Pendatang Baru Terbaik: Qi Xi (Mystery -- China)
Aktor Pendukung Terbaik: Nawazuddin Siddiqui (Talaash: The Answer Lies Within -- India)
Aktris Pendukung Terbaik: Makiko Watanabe (Capturing Dad -- Jepang)
Best Screenwriter: Mei Feng, Yu Fan, Lou Ye (Mystery -- China)
Best Cinematographer: Touraj Aslani (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/Turkey)
Best Production Designer: Bahman Ghobadi, Daryoosh Peiro (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/Turkey)
Best Composer: Pritam Chakraborty (Barfi! -- India)
Best Editor: Mototaka Kusakabe (The Kirishima Thing -- Japan)
Best Visual Effects: Farbod Khoshtinat (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/ Turkey)
Best Costume Designer: Man Lim-chung (The Silent War -- Mainland China/ Hong Kong).
(A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Mystery", yang disutradarai oleh Lou Ye, yang dilaporkan marah terhadap sensor China untuk menangani isu-isu kontroversial seperti perilaku orang-orang kaya baru di negara itu, juga membawa pulang penghargaan pendatang baru terbaik, yang dimenangkan oleh aktris Qi Xi.
Film sindiran sosial pertama Lou ini dibuat setelah ia dilarang membuat film selama lima tahun karena mempertontonkan kisah cinta bermuatan politis "Summer Palace" pada Festival Film Cannes tanpa persetujuan pemerintah pada tahun 2006.
"Saya sangat senang karena proyek (film terbaru) ini telah mengalami beberapa masalah sebelumnya, jadi ini merupakan pengakuan bagi kami," kata Lou kepada AFP setelah memenangkan penghargaan di satu upacara mewah di Hong Kong.
Dia mengatakan ia akan melanjutkan kembali pembahasan isu sosial melalui film-filmnya meskipun ada tekanan yang telah dihadapi.
"Saya hanya ingin berkonsentrasi pada pembuatan film .... Film dan masyarakat tidak dapat dipisahkan," kata sang sutradara.
Media China mengatakan, sensor menuntut Lou memotong 'violent ending' di "Misteri" di mana pemeran utama pria pengumpul sampah dihantam sampai mati dengan palu. Dia menolak, sampai kompromi dicapai dan dia setuju untuk adegan itu digelapkan.
Jepang aktor-sutradara Kitano memenangkan kehormatan sutradara terbaik dengan gangster "Outrage Beyond" yakuza filmnya.
Aktor terbaik dan penghargaan aktris terbaik keduanya dimenangkan oleh Filipina.
Aktor Eddie Garcia meraup penghargaan untuk peran sebagai pria gay kesepian saat berada di usia 70-an di drama komedi "Bwakaw", sementara Nora Aunor dinobatkan sebagai aktris terbaik untuk "The Womb", di mana ia menggambarkan perjuangan seorang isteri yang tak subur.
The Asian Film Awards, yang diselenggarakan oleh Hong Kong International Film Festival, telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2007, yang bertujuan untuk menampilkan bakat film di kawasan itu.
Sementara penghargaan telah didominasi oleh Korea Selatan di masa lalu, tahun ini hadiah didistribusikan di seluruh wilayah, dengan China memenangkan empat, tiga untuk Jepang dan dua untuk Filipina.
"Rhino Season", dengan latar belakang revolusi Iran 1979, mendominasi penghargaan teknis dengan sinematografer terbaik, desainer produksi terbaik dan efek visual terbaik.
"Film Asia menyebar di seluruh dunia karena keanekaragaman mereka dan inovasi," kata bintang pop Hong Kong dan kepala juri Andy Lau dalam satu pernyataan sebelumnya.
"Film-film Asia tak hanya memberikan topik segar, mereka juga aktif mengeksplorasi isu-isu sosial yang berbeda."
Aktris kelahiran Malaysia Michelle Yeoh, terkenal sebagai gadis Bond dalam "Tomorrow Never Dies" dan untuk perannya sebagai ikon tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tahun lalu dalam "The Lady", memenangkan penghargaan khusus "Excellence in Asian Cinema".
Tiga puluh film dari sembilan negara bersaing untuk memperebutkan 14 hadiah tahun ini di Asian Film Awards ke-tujuh.
Berikut adalah daftar lengkap para pemenang:
Film Terbaik: Mystery (China)
Sutradara Terbaik: Takeshi Kitano (Outrage Beyond -- Jepang)
Aktor Terbaik: Eddie Garcia (Bwakaw -- Filipina)
Aktris Terbaik: Nora Aunor (The Womb -- Filipina)
Pendatang Baru Terbaik: Qi Xi (Mystery -- China)
Aktor Pendukung Terbaik: Nawazuddin Siddiqui (Talaash: The Answer Lies Within -- India)
Aktris Pendukung Terbaik: Makiko Watanabe (Capturing Dad -- Jepang)
Best Screenwriter: Mei Feng, Yu Fan, Lou Ye (Mystery -- China)
Best Cinematographer: Touraj Aslani (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/Turkey)
Best Production Designer: Bahman Ghobadi, Daryoosh Peiro (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/Turkey)
Best Composer: Pritam Chakraborty (Barfi! -- India)
Best Editor: Mototaka Kusakabe (The Kirishima Thing -- Japan)
Best Visual Effects: Farbod Khoshtinat (Rhino Season -- Iraqi Kurdistan/ Turkey)
Best Costume Designer: Man Lim-chung (The Silent War -- Mainland China/ Hong Kong).
(A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013