Beijing (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai menggelar pameran "Spirit of Indonesia" untuk mengenalkan pameran produk perdagangan, pariwisata, dan investasi dalam kemasan pagelaran seni budaya bagi masyarakat China di Shanghai.
"Tak kenal, maka tak sayang, dengan pemahaman yang diperkuat melalui 'people-to-people contact', Indonesia dan China akan mendapatkan manfaat dari eratnya persahabatan kedua negara," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, di Shanghai pada Jumat (22/11), seperti dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Beijing.
"Spirit of Indonesia" merupakan agenda rutin tahunan KJRI Shanghai yang kali ini dilaksanakan pada 22-23 November 2024 di Atrium LG2 White Magnolia (Sinar Mas) Plaza Shanghai. Atrium pun dipercantik dengan dekorasi dan kain-kain tradisional Indonesia dan berhasil menarik kedatangan sekitar 1.000 orang masyarakat China maupun perwakilan negara sahabat, perusahaan lokal dan asing dan tentu warga negara Indonesia di Shanghai dan sekitarnya.
Pada tahun ini, "Spirit of Indonesia" mengambil tema "Discover Indonesia’s Vibrant Economy, Culture, Tourism, and Opportunities!" yang diharapkan mengenalkan lebih dalam lagi soal potensi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia.
Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir menyampaikan "Spirit of Indonesia" diharapkan menjembatani para pelaku bisnis di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata untuk dapat berinteraksi membangun jejaring dan menggali berbagai peluang kerja sama yang saling menguntungkan maupun untuk menguatkan saling pemahaman antara masyarakat kedua negara.
KJRI Shanghai juga meluncurkan paspor elektronik secara resmi pada Sabtu (23/11). Dua paspor elektronik pertama yang terbit diserahkan Berlianto kepada dua orang WNI di Shanghai, yakni Natalia Munthe yang telah menetap di Shanghai selama 21 tahun, dan Kasih Kristiani Putri yang telah tinggal di Shanghai selama 15 tahun.
KJRI Shanghai menjadi Perwakilan RI ketiga di China yang melayani paspor elektronik setelah KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou telah membuka layanan yang sama pada September 2024.
"Hadirnya paspor elektronik di KJRI Shanghai diharapkan dapat menjawab permintaan serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat, karena tidak perlu lagi pulang ke Indonesia untuk mendapatkan paspor elektronik," ujar Berlianto.
Pada 2024, pemerintah menargetkan untuk membuka pelayanan paspor elektronik di 26 perwakilan RI, termasuk KJRI Shanghai. Selain meningkatkan keamanan data pribadi pemegang paspor melalui "chip" yang merekam data biometrik, kehadiran paspor elektronik ini juga memudahkan proses imigrasi, baik dalam pengajuan visa maupun pemeriksaan di perbatasan.
"Spirit of Indonesia", antara lain menghadirkan penampilan tari Enggang dari Kalimantan, "Runner Up" Indonesia Mencari Bakat Putri Ayu, "Top 10 Rising Star" Dangdut Indonesia Ekha Alexis, tim kesenian Dharma Wanita Persatuan KJRI Shanghai, Sanggar Yingde, dosen sekaligus pemain gamelan Risnandar, dan mahasiswa Indonesia dari kelompok Papua Baday.
Pengunjung juga diajak melakukan permainan angklung interaktif, "games" Nusantara, pameran produk unggulan Indonesia hingga demo masak kuliner khas Indonesia.
"Spirit of Indonesia" terselenggara atas kerja sama KJRI Shanghai dengan Kementerian Pariwisata RI, didukung oleh Sinar Mas APP China, Suzhou Kunlene, Garuda Indonesia, Artha Graha, Discovery Hotel & Resort, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Indonesia Chamber of Commerce (Inacham) di Tiongkok.
Pameran "Spirit of Indonesia" kenalkan Indonesia ke warga Shanghai
Senin, 25 November 2024 10:35 WIB