Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, mencatat sekitar tiga ribu pengunjung lokal, nasional dan mancanegara, mendatangi Tugu Khatulistiwa, guna menyaksikan titik kulminasi matahari sekitar pukul 11.48 WIB, pada 21-23 Maret.

"Alhamdulillah pengunjung yang datang ke sini (Tugu Khatulistiwa) dalam tiga hari ini mengalami peningkatan dibanding hari biasanya," kata Pemandu Wisata Tugu Khatulistiwa dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Kasnawi di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan, meskipun dalam tiga hari tersebut, titik kulminasi tidak tampak karena terlindung awan, tetapi tingkat kunjungan cukup banyak, baik dari lokal maupun wisatawan mancanegara, seperti dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

Kasnawi menjelaskan, pengunjung dari Malaysia dan Brunei Darussalam, yakni peserta kegiatan olah raga Sukan atau Kejuaraan Kesehatan Muhibah Borneo 2013 yang dipusatkan di Pontianak, 21-22 Maret, yang diselengarakan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Kalimantan Barat.

Nur Fadhillah salah seorang pengunjung dari Yogyakarta mengatakan, cukup kagum dengan peristiwa alam, seperti kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa.

"Meskipun saya tidak bisa menyaksikan peristiwa alam berupa kulminasi matahari karena tertutup awan, tetapi cukup untuk menambah pengetahuan saya dibidang pengetahuan alam," ujarnya.

Sebagaimana lazimnya, pada saat peristiwa kulminasi matahari terjadi, benda yang ditancapkan tegak lurus tidak terlihat bayangannya.

Pasalnya, matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak.

Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.

Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.

Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak, sehingga juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.

(A057)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013