Pontianak (Antara Kalbar) - Carrefour kembali ikut berpartisipasi menyukseskan "Earth Hour" di Indonesia sebagai bentuk kepedulian perusahaan tersebut terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

"Pada tahun ini, Carrefour untuk ketiga kalinya berpartisipasi dalam pelaksanaan `Earth Hour`," kata Corporate Affairs Director, PT Trans Retail Indonesia, RM Adji Srihandoyo, dalam siaran pers yang diterima Antara di Pontianak, Minggu.

Dengan keikutsertaan Carrefour dalam pelaksanaan Earth Hour, menurut dia, menguatkan komitmen perusahaan terhadap upaya penghematan energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Dalam partisipasi di Earth Hour 2013 pada Sabtu (23/3) pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat, Carrefour mematikan seluruh lampu papan reklame dan neon sign di 80 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, melalui promosi di media cetak, website dan media sosial seperti facebook dan twitter, Carrefour juga mengimbau kepada pelanggan, karyawan mitra bisnis dan pemasoknya untuk berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan Earth Hour tahun ini.

Untuk melengkapi kampanye sebagai pelopor "Green Retail" yang ramah lingkungan di Indonesia, maka dalam pelaksanaan Earth Hour 2013, Carrefour juga memberikan paket tas belanja Carrefour "green bag" dan minyak goreng ramah lingkungan Carrefour ECOplanet kepada 10 pelanggan per gerai yang berbelanja pada jam pelaksanaan Earth Hour waktu setempat.

"Dukungan Carrefour di dalam Earth Hour diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap gerakan ramah lingkungan, hemat energi dan pengurangan dampak perubahan iklim di Indonesia," katanya.

Ke depan, Carrefour akan selalu terbuka untuk bekerja sama dan berperan aktif dengan semua pemangku kepentingan dalam upaya menjaga bumi yang tetap hijau dan lestari, kata RM Adji Srihandoyo.

Sementara itu, pelaksanaan Earth Hour 2013 di Kota Pontianak, disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Menteri itu ikut menyalakan 6.000 batang lilin yang membentuk konfigurasi 60+ di depan Taman Alun Kapuas, Jalan Rahadi Oesman.

Selain itu, Dahlan Iskan juga membacakan puisi berjudul "Pokok Belian" karya Nano Basuki, seorang guru pada SMP Suster Pontianak.

Ia mengaku sangat terkesan dengan pelaksanaan "Earth Hour" kali ini.

"Sangat atraktif. Saya dengar dengan lebih dari 6.000 lilin dan membentuk angka 60+. Saya salut dengan panitia. Saya betul-betul bergembira bisa menghadiri acara ini," katanya. ***4*** (N005)

(N005/E011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013