Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan patin di Indonesia akan melampaui satu juta ton atau tepatnya 1.107.000 ton pada 2013 ini.
"Perkembangan produksi budidaya ikan patin menunjukkan kenaikan sangat signifikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Sabtu.
Sharif memaparkan, produksi ikan patin pada 2006 mencapai 31.000 ton sedangkan pada 2012 meningkat hingga 651.000 ton.
Untuk itu, ujar dia, pihaknya terus memacu peningkatan produksi ikan patin dengan target produksi nasional pada 2013 sebesar 1.107.000 ton.
Menteri menjelaskan KKP menetapkan patin sebagai salah satu komoditas perikanan dalam program percepatan industrialisasi dari jenis komoditas perikanan budidaya.
Patin juga ditargetkan menjadi produk unggulan untuk ekspor karena kebutuhan pasar patin sangat besar, baik dalam negeri maupun pasar internasional.
KKP telah menetapkan lokasi sentra budidaya patin tersebar di 10 provinsi yang meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Ia juga menuturkan industri pengolahan ikan berbahan baku ikan patin di Indonesia saat ini masih berskala UMKM, namun memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan menjadi skala industri besar.
Saat ini terdapat delapan unit pengolahan filet patin yang ada di Jakarta, Surabaya dan Banjarmasin dengan jenis patin yang diolah adalah "Pangasius hypothalamus".
"Untuk mendukungnya, salah satu langkah yang diambil KKP untuk memulai pembangunan industri patin di tanah air, yakni dengan membangun kawasan sentra ikan patin yang terintegrasi dengan fasilitas berupa sarana dan prasarana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Perkembangan produksi budidaya ikan patin menunjukkan kenaikan sangat signifikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Sabtu.
Sharif memaparkan, produksi ikan patin pada 2006 mencapai 31.000 ton sedangkan pada 2012 meningkat hingga 651.000 ton.
Untuk itu, ujar dia, pihaknya terus memacu peningkatan produksi ikan patin dengan target produksi nasional pada 2013 sebesar 1.107.000 ton.
Menteri menjelaskan KKP menetapkan patin sebagai salah satu komoditas perikanan dalam program percepatan industrialisasi dari jenis komoditas perikanan budidaya.
Patin juga ditargetkan menjadi produk unggulan untuk ekspor karena kebutuhan pasar patin sangat besar, baik dalam negeri maupun pasar internasional.
KKP telah menetapkan lokasi sentra budidaya patin tersebar di 10 provinsi yang meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Ia juga menuturkan industri pengolahan ikan berbahan baku ikan patin di Indonesia saat ini masih berskala UMKM, namun memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan menjadi skala industri besar.
Saat ini terdapat delapan unit pengolahan filet patin yang ada di Jakarta, Surabaya dan Banjarmasin dengan jenis patin yang diolah adalah "Pangasius hypothalamus".
"Untuk mendukungnya, salah satu langkah yang diambil KKP untuk memulai pembangunan industri patin di tanah air, yakni dengan membangun kawasan sentra ikan patin yang terintegrasi dengan fasilitas berupa sarana dan prasarana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013