Malang (Antara Kalbar) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengemukakan jika Pusat Layanan Internet Kecamatan atau "PLIK" yang sudah dipasang di seluruh wilayah Indonesia untuk membuka informasi bagi anak-anak di daerah pinggiran.
"PLIK yang kita pasang di seluruh kecamatan di Tanah Air yang jumlahnya mencapai 5.748 itu akan memberikan akses agar anak-anak di daerah pinggiran agar mereka tidak asing lagi dengan perangkat dan teknologi ini, sehingga mereka tidak kalah dengan anak-anak di perkotaan," tegas Tifatul usai meresmikan PLIK dan MPLIK di Ponpes Bahrul Maghfiroh Kota Malang, Sabtu.
Ia mengatakan selama ini akses internet di daerah-daerah pinggiran masih terlalu sulit. Dengan adanya PLIK tersebut masyarakat dan anak-anak di daerah pinggiran, dunianya akan semakin terbuka untuk menambah pengetahuannya.
Hanya saja, lanjutnya, akses PLIK di seluruh kecamatan maupun yang dipasang di pondok pesantren (ponpes) atau lokasi lain tetap dalam pengawasan dan kontrol Kemenkominfo dan akses yang terpakai minimal empat jam/hari.
Menyinggung adanya kasus PLIK yang ditutup akibat minimnya akses yang tidak memenuhi ketentuan minimal empat jam/hari, Tifatul mengatakan masih belum ada. "Yang ada hanya pergeseran lokasi akibat kurang bagusnya sinyal atau karena berdekatan dengan warung internet (warnet)," katanya.
Pergeseran lokasi itu terjadi di enam wilayah kecamatan, namun Tifatul mengaku tidak hafal titik-titik lokasi tersebut.
Tifatul juga mengemukakan jika sudah empat tahun beroperasi, PLIK yang ada di masing-masing kecamatan itu akan diserahkan ke pemda masing-masing, dengan catatan ada perjanjian. Sebab, seluruh perangkat internet itu milik operator.
Seluruh operator telekomunikasi, katanya, dikenakan biaya 1,25 persen. Saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp2,9 triliun dan yang terpakai baru Rp900 miliar yang diserahkan kembali pada operator dalam wujud layanan PLIK dan mobile PLIK (MPLIK).
Saat ini MPLIK sudah melayani sebanyak 1.800 wilayah dari target sebanyak 2.100 atau masih kurang 300 unit lagi dan akan dituntaskan pada 2015. "Masyarakat tidak perlu khawatir karena layanan internet yang ada dalam program PLIK maupun MPLIK ini sudah diblokir," tandasnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"PLIK yang kita pasang di seluruh kecamatan di Tanah Air yang jumlahnya mencapai 5.748 itu akan memberikan akses agar anak-anak di daerah pinggiran agar mereka tidak asing lagi dengan perangkat dan teknologi ini, sehingga mereka tidak kalah dengan anak-anak di perkotaan," tegas Tifatul usai meresmikan PLIK dan MPLIK di Ponpes Bahrul Maghfiroh Kota Malang, Sabtu.
Ia mengatakan selama ini akses internet di daerah-daerah pinggiran masih terlalu sulit. Dengan adanya PLIK tersebut masyarakat dan anak-anak di daerah pinggiran, dunianya akan semakin terbuka untuk menambah pengetahuannya.
Hanya saja, lanjutnya, akses PLIK di seluruh kecamatan maupun yang dipasang di pondok pesantren (ponpes) atau lokasi lain tetap dalam pengawasan dan kontrol Kemenkominfo dan akses yang terpakai minimal empat jam/hari.
Menyinggung adanya kasus PLIK yang ditutup akibat minimnya akses yang tidak memenuhi ketentuan minimal empat jam/hari, Tifatul mengatakan masih belum ada. "Yang ada hanya pergeseran lokasi akibat kurang bagusnya sinyal atau karena berdekatan dengan warung internet (warnet)," katanya.
Pergeseran lokasi itu terjadi di enam wilayah kecamatan, namun Tifatul mengaku tidak hafal titik-titik lokasi tersebut.
Tifatul juga mengemukakan jika sudah empat tahun beroperasi, PLIK yang ada di masing-masing kecamatan itu akan diserahkan ke pemda masing-masing, dengan catatan ada perjanjian. Sebab, seluruh perangkat internet itu milik operator.
Seluruh operator telekomunikasi, katanya, dikenakan biaya 1,25 persen. Saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp2,9 triliun dan yang terpakai baru Rp900 miliar yang diserahkan kembali pada operator dalam wujud layanan PLIK dan mobile PLIK (MPLIK).
Saat ini MPLIK sudah melayani sebanyak 1.800 wilayah dari target sebanyak 2.100 atau masih kurang 300 unit lagi dan akan dituntaskan pada 2015. "Masyarakat tidak perlu khawatir karena layanan internet yang ada dalam program PLIK maupun MPLIK ini sudah diblokir," tandasnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013