Pontianak (Antara Kalbar) - Staf pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, Drs Ahmad Rabiul Muzammil MSi punya tekad setelah tidak lagi terpilih di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat periode 2013 - 2018.
"Target tahun ini, menyelesaikan studi Strata 3 yang sempat tersendat karena kesibukan selaku penyelenggara pemilu," kata AR Muzammil di Pontianak, Rabu.
Di sela kesibukan memimpin KPU Provinsi Kalbar periode 2008 - 2013, ia juga tercatat sebagai mahasiswa di Universiti Malaya di Malaysia, sejak tahun 2010 - 2011.
Ia mengangkat kajian tentang dinamika politik lokal di Kalbar. "Tentang etnik, partai politik dan kandidat," ujar AR Muzammil. Bahan tesis untuk program doktoralnya itu, telah diseminarkan di tingkat universitas.
Selama lima tahun memimpin KPU Provinsi Kalbar, banyak kesan yang ia peroleh. Terutama menjaga agar ajang pemilihan kepala daerah yang berlangsung lima tahun sekali, berjalan lancar dan aman.
"Alhamdulillah, kita bisa menjaga Kalbar tetap kondusif selama pelaksanaan pemilihan gubernur tahun lalu. Tidak ada yang ribut, gara-gara pemilu," kata pria bertubuh besar kelahiran Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu itu.
Ia melanjutkan, kalau terjadi keributan, maka akan mengganggu kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya lawan politik, tetapi semua elemen masyarakat akan mengalami dampaknya.
Salah satu kunci utama agar pelaksanaan berlangsung aman adalah dengan menjaga independensi selaku penyelenggara pemilu. "Perlakukan semua secara adil dan setara," kata dia menegaskan.
Ia juga selalu berupaya mengatasi masalah sedini mungkin. "Apapun informasi yang masuk, dari mana saja, termasuk jurnalis, selalu kita tindak lanjut," kata dia.
Koordinasi dengan banyak pihak, misalnya masalah keamanan bersama kepolisian, ia lakukan sejak awal.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada anggota KPU Provinsi Kalbar periode 2013 - 2018 yang baru terpilih dan akan dilantik pada Jumat (24/5). Ia berharap, anggota yang baru, dapat menjaga independensi diri dan lembaga, serta menjalankan fungsi selaku penyelenggara pemilu dengan sebaik-baiknya.
Pemilu kepala daerah di Provinsi Kalbar, pada tahun 2012 sempat dikhawatirkan akan rawan konflik. Namun kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Pasangan Cornelis - Christiandy Sanjaya terpilih untuk kedua kalinya dengan perolehan lebih dari 50 persen suara sah.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Target tahun ini, menyelesaikan studi Strata 3 yang sempat tersendat karena kesibukan selaku penyelenggara pemilu," kata AR Muzammil di Pontianak, Rabu.
Di sela kesibukan memimpin KPU Provinsi Kalbar periode 2008 - 2013, ia juga tercatat sebagai mahasiswa di Universiti Malaya di Malaysia, sejak tahun 2010 - 2011.
Ia mengangkat kajian tentang dinamika politik lokal di Kalbar. "Tentang etnik, partai politik dan kandidat," ujar AR Muzammil. Bahan tesis untuk program doktoralnya itu, telah diseminarkan di tingkat universitas.
Selama lima tahun memimpin KPU Provinsi Kalbar, banyak kesan yang ia peroleh. Terutama menjaga agar ajang pemilihan kepala daerah yang berlangsung lima tahun sekali, berjalan lancar dan aman.
"Alhamdulillah, kita bisa menjaga Kalbar tetap kondusif selama pelaksanaan pemilihan gubernur tahun lalu. Tidak ada yang ribut, gara-gara pemilu," kata pria bertubuh besar kelahiran Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu itu.
Ia melanjutkan, kalau terjadi keributan, maka akan mengganggu kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya lawan politik, tetapi semua elemen masyarakat akan mengalami dampaknya.
Salah satu kunci utama agar pelaksanaan berlangsung aman adalah dengan menjaga independensi selaku penyelenggara pemilu. "Perlakukan semua secara adil dan setara," kata dia menegaskan.
Ia juga selalu berupaya mengatasi masalah sedini mungkin. "Apapun informasi yang masuk, dari mana saja, termasuk jurnalis, selalu kita tindak lanjut," kata dia.
Koordinasi dengan banyak pihak, misalnya masalah keamanan bersama kepolisian, ia lakukan sejak awal.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada anggota KPU Provinsi Kalbar periode 2013 - 2018 yang baru terpilih dan akan dilantik pada Jumat (24/5). Ia berharap, anggota yang baru, dapat menjaga independensi diri dan lembaga, serta menjalankan fungsi selaku penyelenggara pemilu dengan sebaik-baiknya.
Pemilu kepala daerah di Provinsi Kalbar, pada tahun 2012 sempat dikhawatirkan akan rawan konflik. Namun kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Pasangan Cornelis - Christiandy Sanjaya terpilih untuk kedua kalinya dengan perolehan lebih dari 50 persen suara sah.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013