Pontianak (Antara Kalbar) - Keluarga dan KAMMI Kalimantan Barat, melakukan aksi damai guna mendesak Kepolisian Daerah Kalbar mengusut dan menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan dengan korban siswi SMK Mempawah, Harnoviah Fitrani (15) warga Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kabupaten Pontianak.
"Kami minta Polda Kalbar mengambil alih penanganan kasus penganiayaan hingga menewaskan keluarga kami Harnoviah Fitrani, Desember 2012," kata Harianti salah seorang keluarga korban pembunuhan saat melakukan aksinya di Bundaran Digulis Untan Pontianak dan di halaman Mapolda Kalbar, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, Polres Mempawah terkesan tidak mampu dalam mengungkap siapa pelaku dari pembunuhan Harnoviah yang sudah terjadi beberapa bulan lalu.
"Sehingga kami minta Polda Kalbar mengambil alih penanganan kasus pemerkosaan dan pembunuhan anak kami. Sejak Januari 2013 sudah kami minta Polda Kalbar untuk mengambil alih kasusnya, tetapi hingga kini belum direspons," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Harianti menyesalkan, ketidakprofesionalan Polres Mempawah dalam menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu. "Bukti sudah kami berikan, berupa baju korban yang penuh dengan darah yang ditemukan di rumah yang diduga pelaku, tetapi hingga kini tidak juga bisa membuktikan siapa pelaku pembunuhan itu," ujarnya.
Malah menurut dia, bukti yang tadinya baju korban warna abu-abu menjadi warna putih setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polres Mempawah. "Ada apa yang tim penyidik di Polres Mempawah sehingga barang bukti bisa berubah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar Imam Bukhari menuntut, Polda Kalbar segera mengambil aliah penanganan kasus pemerkosaan hingga menghilangkan nyawa korbannya, Harnoviah Fitriani.
"Kami minta Polda Kalbar mengambil alih karena Polres Mempawah terkesan tidak mampu menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu," ujarnya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Moses Nimich menyatakan, Polres Mempawah sudah bekerja semaksimal mungkin dalam mengungkap siapa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan dengan korban siswi SMK Mempawah Harnoviah Fitriani tersebut.
"Percayakan kepada polisi untuk mengungkapnya, kami (Polda Kalbar) selama ini sudah memberikan bantuan pada tim penyidik Polres Mempawah untuk mengungkap pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut. Kepada masyarakat kalau menemukan bukti-bukti tambahan silakan lapor atau berikan kepada pihak kepolisian agar memudahkan dalam mengungkap kasus itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami minta Polda Kalbar mengambil alih penanganan kasus penganiayaan hingga menewaskan keluarga kami Harnoviah Fitrani, Desember 2012," kata Harianti salah seorang keluarga korban pembunuhan saat melakukan aksinya di Bundaran Digulis Untan Pontianak dan di halaman Mapolda Kalbar, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, Polres Mempawah terkesan tidak mampu dalam mengungkap siapa pelaku dari pembunuhan Harnoviah yang sudah terjadi beberapa bulan lalu.
"Sehingga kami minta Polda Kalbar mengambil alih penanganan kasus pemerkosaan dan pembunuhan anak kami. Sejak Januari 2013 sudah kami minta Polda Kalbar untuk mengambil alih kasusnya, tetapi hingga kini belum direspons," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Harianti menyesalkan, ketidakprofesionalan Polres Mempawah dalam menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu. "Bukti sudah kami berikan, berupa baju korban yang penuh dengan darah yang ditemukan di rumah yang diduga pelaku, tetapi hingga kini tidak juga bisa membuktikan siapa pelaku pembunuhan itu," ujarnya.
Malah menurut dia, bukti yang tadinya baju korban warna abu-abu menjadi warna putih setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polres Mempawah. "Ada apa yang tim penyidik di Polres Mempawah sehingga barang bukti bisa berubah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar Imam Bukhari menuntut, Polda Kalbar segera mengambil aliah penanganan kasus pemerkosaan hingga menghilangkan nyawa korbannya, Harnoviah Fitriani.
"Kami minta Polda Kalbar mengambil alih karena Polres Mempawah terkesan tidak mampu menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu," ujarnya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Moses Nimich menyatakan, Polres Mempawah sudah bekerja semaksimal mungkin dalam mengungkap siapa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan dengan korban siswi SMK Mempawah Harnoviah Fitriani tersebut.
"Percayakan kepada polisi untuk mengungkapnya, kami (Polda Kalbar) selama ini sudah memberikan bantuan pada tim penyidik Polres Mempawah untuk mengungkap pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut. Kepada masyarakat kalau menemukan bukti-bukti tambahan silakan lapor atau berikan kepada pihak kepolisian agar memudahkan dalam mengungkap kasus itu," ujarnya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013