Pontianak (ANTARA) - Komoditas unggulan di Kalimantan Barat dipastikan siap mendunia pada tahun 2025 ini.
Awal tahun 2025 menjadi momentum yang sangat baik bagi para petani, peternak, dan nelayan di Kalimantan Barat. Pasalnya, komoditas unggulan daerah seperti langsat punggur, durian, sarang burung walet (SBW), ikan arwana, dan kepiting bakau mulai memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional.
Berdasarkan data terbaru Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat, komoditas tersebut sudah mencapai puluhan ribu kilogram yang keluar dari Kalbar. Langsat punggur dan durian mendominasi pengeluaran dengan 30 frekuensi sertifikat dengan total volume mencapai lebih dari 25.000 kg.
Tak kalah menarik, SBW Kalbar juga terbang tinggi ke Jawa dengan jumlah volume mencapai 5.000 kg untuk kemudian diolah dan siap diekspor ke Tiongkok.
Ikan arwana super red dan kepiting bakau, dua komoditas perikanan unggulan Kalbar juga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah. Produk perikanan ini dikirim melalui Bandara Supadio tujuan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta untuk kemudian diekspor ke luar negeri.
Pj Satpel Karantina Bandara Supadio, Noval Isnaeni, mengatakan, lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan serta produk turunannnya yang keluar dari Kalbar tidak terlepas dari peran Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat yang berperan aktif dalam menjamin kualitas dan keamanan produk melalui sertifikasi kesehatan.
Sertifikat kesehatan itu merupakan salah satu instrumen untuk membuktikan bahwa komoditas asal Kalbar bebas dari HPHK, HPIK, dan OPTK, yang pasti aman diterima di daerah atau negara tujuan, pungkasnya.
Baca juga: Perdagangan Kalbar hingga Oktober 2024 surplus
Baca juga: BPS : Perdagangan Kalbar surplus 159,71 juta dolar AS
Baca juga: Ekspor ke Malaysia melalui PLBN Badau meningkat 19,5 persen