Jakarta (Antara Kalbar) - Bank Indonesia memusnahkan uang kartal yang telah lusuh senilai Rp6,8 triliun atau sebanyak 382,9 juta lembar pada April 2013.
"Pemusnahan uang kartal pada April itu ada Rp6,8 triliun nilainya, atau untuk bilyetnya sebanyak 382,9 juta bilyet," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan saat berbincang dengan media massa di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan pemusnahan itu dilakukan terhadap uang yang sudah tidak layak edar, dengan tingkat kelusuhan tertentu yang bisa dideteksi melalui mesin.
Sementara itu dia mengatakan sepanjang April 2013 jumlah uang beredar di masyarakat sebesar Rp392,2 triliun dengan aktivitas keluar ("outflow") sebesar Rp24,4 triliun dan masuk ("inflow") sebesar Rp29,7 triliun.
"Uang beredar bulan April 2013 Rp392,2 triliun, atau naik 12,2 persen dari April 2012," kata Lambok.
Sebelumnya Deputi Gubernur BI Ronald Waas telah mengatakan hingga Mei 2013 jumlah uang yang diedarkan telah mencapai Rp403 triliun dan mengalami peningkatan 15-16 persen per tahun.
Dari total uang yang dimusnahkan, menurut dia, paling banyak merupakan pecahan di bawah Rp20.000, karena lebih sering digunakan dalam transaksi. Sedangkan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 menurut dia relatif lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Pemusnahan uang kartal pada April itu ada Rp6,8 triliun nilainya, atau untuk bilyetnya sebanyak 382,9 juta bilyet," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan saat berbincang dengan media massa di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan pemusnahan itu dilakukan terhadap uang yang sudah tidak layak edar, dengan tingkat kelusuhan tertentu yang bisa dideteksi melalui mesin.
Sementara itu dia mengatakan sepanjang April 2013 jumlah uang beredar di masyarakat sebesar Rp392,2 triliun dengan aktivitas keluar ("outflow") sebesar Rp24,4 triliun dan masuk ("inflow") sebesar Rp29,7 triliun.
"Uang beredar bulan April 2013 Rp392,2 triliun, atau naik 12,2 persen dari April 2012," kata Lambok.
Sebelumnya Deputi Gubernur BI Ronald Waas telah mengatakan hingga Mei 2013 jumlah uang yang diedarkan telah mencapai Rp403 triliun dan mengalami peningkatan 15-16 persen per tahun.
Dari total uang yang dimusnahkan, menurut dia, paling banyak merupakan pecahan di bawah Rp20.000, karena lebih sering digunakan dalam transaksi. Sedangkan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 menurut dia relatif lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013