Pontianak (Antara Kalbar) - Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Daniel Johan mengatakan, keberagaman merupakan modal dasar dan kekayaan untuk memajukan Provinsi Kalimantan Barat yang kaya sumber daya.
"Kalbar merupakan Indonesia mini yang terdiri dari berbagai ragam suku, agama dan budaya. Kekompakan segenap warga menjadi faktor penting majunya Kalbar," kata Daniel Johan setelah berkunjung ke Kalbar di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, dengan persaudaraan yang kuat, maka menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat Kalbar itu sendiri.
"Itu adalah kekayaan terbesar Indonesia," kata dia menegaskan.
Ia melanjutkan, Kalbar dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia dalam mewujudkan persaudaraan kebangsaan. Terlebih lagi, ujar dia, semangat dan lambang negara Indonesia dirancang oleh putra daerah Kalbar.
"Jadi, bagaimana kita bisa membawa pesan persaudaraan untuk Kalbar dan Indonesia, adalah teladan yang sangat berharga, sekaligus menjadi warisan mulia warga Kalbar untuk Indonesia," kata Daniel Johan yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Setiap anak bangsa, ujar dia, tanpa melihat latar belakang apapun, adalah saudara yang harus dibela sesuai amanat UUD dan pendiri republik ini.
Ia mengingatkan, politik harus menjadi alat untuk memperkuat kemanusiaan. "Jangan sampai karena kepentingan politik sesaat merusak persaudaraan kita. Karena bagaimanapun, persaudaraan dan kemanusiaan harus lebih tinggi dari politik," katanya.
Saat kunjungan ke Kalbar, ia juga menyempatkan diri untuk mengikuti perayaan ulang tahun pekong di Singkawang di vihara dan kelenteng di Kalbar, menyambut hari lahir Dewa Bumi Pakung pada tanggal 6 bulan 6 tahun penanggalan Imlek.
Bagi masyarakat yang memperingati, mereka berdoa dengan harapan Dewa Bumi bisa memberi kesuburan tanah, panen berlimpah, membawa keharmonisan rumah tangga, dan kemajuan bagi Kalbar.
Ia mengungkapkan, dalam perayaan tersebut, kalangan masyarakat Tionghoa ikut mendoakan, termasuk saat Idul Fitri, Natal, dan Imlek, agar rakyat dan Kalbar selalu mendapat berkat dan kedamaian.
Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa mereka bukanlah yang masyarakat yang bersikap eksklusif tapi terbuka dan saling mendoakan.
"Bila sesama warga Kalbar dari berbagai suku dan budaya kompak bersatu dan bergotong royong, maka itu menjadi modal besar kita memajukan Kalbar," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kalbar merupakan Indonesia mini yang terdiri dari berbagai ragam suku, agama dan budaya. Kekompakan segenap warga menjadi faktor penting majunya Kalbar," kata Daniel Johan setelah berkunjung ke Kalbar di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, dengan persaudaraan yang kuat, maka menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat Kalbar itu sendiri.
"Itu adalah kekayaan terbesar Indonesia," kata dia menegaskan.
Ia melanjutkan, Kalbar dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia dalam mewujudkan persaudaraan kebangsaan. Terlebih lagi, ujar dia, semangat dan lambang negara Indonesia dirancang oleh putra daerah Kalbar.
"Jadi, bagaimana kita bisa membawa pesan persaudaraan untuk Kalbar dan Indonesia, adalah teladan yang sangat berharga, sekaligus menjadi warisan mulia warga Kalbar untuk Indonesia," kata Daniel Johan yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Setiap anak bangsa, ujar dia, tanpa melihat latar belakang apapun, adalah saudara yang harus dibela sesuai amanat UUD dan pendiri republik ini.
Ia mengingatkan, politik harus menjadi alat untuk memperkuat kemanusiaan. "Jangan sampai karena kepentingan politik sesaat merusak persaudaraan kita. Karena bagaimanapun, persaudaraan dan kemanusiaan harus lebih tinggi dari politik," katanya.
Saat kunjungan ke Kalbar, ia juga menyempatkan diri untuk mengikuti perayaan ulang tahun pekong di Singkawang di vihara dan kelenteng di Kalbar, menyambut hari lahir Dewa Bumi Pakung pada tanggal 6 bulan 6 tahun penanggalan Imlek.
Bagi masyarakat yang memperingati, mereka berdoa dengan harapan Dewa Bumi bisa memberi kesuburan tanah, panen berlimpah, membawa keharmonisan rumah tangga, dan kemajuan bagi Kalbar.
Ia mengungkapkan, dalam perayaan tersebut, kalangan masyarakat Tionghoa ikut mendoakan, termasuk saat Idul Fitri, Natal, dan Imlek, agar rakyat dan Kalbar selalu mendapat berkat dan kedamaian.
Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa mereka bukanlah yang masyarakat yang bersikap eksklusif tapi terbuka dan saling mendoakan.
"Bila sesama warga Kalbar dari berbagai suku dan budaya kompak bersatu dan bergotong royong, maka itu menjadi modal besar kita memajukan Kalbar," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013