Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan tujuh unit kapal perintis selesai pada akhir 2014, untuk menambah jumlah kapal perintis yang saat ini telah beroperasi.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berusaha agar kualitas layanan angkutan perintis tetap terjaga bahkan harus ditingkatkan.
"Upaya ini dilakukan melalui pembangunan kapal perintis secara berkesinambungan," kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia memaparkan, pihaknya berencana membangun tujuh unit kapal dengan dana tahun jamak Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satker Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Laut Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2013-2014.
Ke tujuh kapal tersebut terdiri atas dua unit kapal tipe 2.000 GT (gross tonnage), dua unit kapal 1.200 GT, dua unit kapal tipe 750 DWT (dead weight tonnage), dan kapal tipe 500 DWT. Rencananya ketujuh kapal tersebut akan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2014.
Selain tujuh unit kapal yang akan selesai pada akhir 2014, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga membangun kapal perintis yang telah beroperasi sebanyak 36 unit, serta 11 unit kapal yang akan selesai dibangun pada akhir 2013.
"Dengan bertambahnya kapal-kapal perintis sedang dibangun tersebut tentunya akan lebih memperkuat armada angkutan laut perintis di perairan Indonesia," katanya.
Bobby R Mamahit mengatakan bahwa pembangunan sarana transportasi laut seperti pembangunan kapal perintis guna memperlancar arus penumpang, barang dan jasa sehingga akan memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara.
Penyelenggaraan angkutan laut perintis, menurut Dirjen Hubla, merupakan konsekuensi logis bagi negara kepulauan seperti Indonesia untuk dapat menyatukan wilayah nusantara serta melaksanakan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
"Sampai saat ini, kebutuhan angkutan laut perintis masih sangat diperlukan terutama untuk daerah-daerah terpencil yang fasilitas transportasinya masih sangat terbatas bahkan belum tersedia sama sekali," katanya.
Hal itu disebabkan jumlah muatan dan penumpang yang sangat terbatas atau sangat kurang, sehingga pihak perusahaan pelayaran tidak tertarik untuk menyinggahi pelabuhan tersebut karena tidak menguntungkan bagi usahanya.
Untuk itu, pembangunan kapal perintis yang selama ini terus dilakukan pemerintah diharapkan akan meningkatkan konektivitas juga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pengguna jasa transportasi laut khususnya di daerah terpecil, terjauh, terluar dan belum terjangkau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berusaha agar kualitas layanan angkutan perintis tetap terjaga bahkan harus ditingkatkan.
"Upaya ini dilakukan melalui pembangunan kapal perintis secara berkesinambungan," kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia memaparkan, pihaknya berencana membangun tujuh unit kapal dengan dana tahun jamak Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satker Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Laut Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2013-2014.
Ke tujuh kapal tersebut terdiri atas dua unit kapal tipe 2.000 GT (gross tonnage), dua unit kapal 1.200 GT, dua unit kapal tipe 750 DWT (dead weight tonnage), dan kapal tipe 500 DWT. Rencananya ketujuh kapal tersebut akan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2014.
Selain tujuh unit kapal yang akan selesai pada akhir 2014, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga membangun kapal perintis yang telah beroperasi sebanyak 36 unit, serta 11 unit kapal yang akan selesai dibangun pada akhir 2013.
"Dengan bertambahnya kapal-kapal perintis sedang dibangun tersebut tentunya akan lebih memperkuat armada angkutan laut perintis di perairan Indonesia," katanya.
Bobby R Mamahit mengatakan bahwa pembangunan sarana transportasi laut seperti pembangunan kapal perintis guna memperlancar arus penumpang, barang dan jasa sehingga akan memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara.
Penyelenggaraan angkutan laut perintis, menurut Dirjen Hubla, merupakan konsekuensi logis bagi negara kepulauan seperti Indonesia untuk dapat menyatukan wilayah nusantara serta melaksanakan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
"Sampai saat ini, kebutuhan angkutan laut perintis masih sangat diperlukan terutama untuk daerah-daerah terpencil yang fasilitas transportasinya masih sangat terbatas bahkan belum tersedia sama sekali," katanya.
Hal itu disebabkan jumlah muatan dan penumpang yang sangat terbatas atau sangat kurang, sehingga pihak perusahaan pelayaran tidak tertarik untuk menyinggahi pelabuhan tersebut karena tidak menguntungkan bagi usahanya.
Untuk itu, pembangunan kapal perintis yang selama ini terus dilakukan pemerintah diharapkan akan meningkatkan konektivitas juga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pengguna jasa transportasi laut khususnya di daerah terpecil, terjauh, terluar dan belum terjangkau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013