Jakarta (Antara Kalbar) - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan KPK untuk menjadikan penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sebagai pintu masuk untuk mengungkap dugaan adanya praktik mafia migas.

"KPK harus berani mengungkap dugaan adanya praktik mafia di sektor migas, baik di jajaran birokrasi maupun di swasta," kata Bambang Soesatyo melalui surat elektroniknya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sinyalemen adanya "hangky pangki" di bidang migas ini bukan cerita baru, terutama kompromi seputar perizinan, serta perpanjangan izin dan kontrak.

"Sering terdengar rumor adanya setoran dari pengusaha kepada pejabat untuk memuluskan perizinan tersebut. Bisnis migas ini adalah bisnis yang berskala sangat besar," ucapnya.

KPK, kata dia, agar mendalami sinyalemen adanya praktik-praktik suap dari perusahaan-perusahaan migas asing yang beroperasi di Indonesia yang diduga nilai hingga puluhan miliar untuk memuluskan bisnisnya.

Politisi Partai Golkar ini meminta KPK berani mengungkap sinyalemen adanya mafia di sektor migas, baik dari jajaran birokrasi maupun pengusaha swasta.

Sebelumnya, diberitakan penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi(SKK Migas) Rudi Rubiandi, yang diduga terkait dengan penyuapan di kediamannya di Jakarta, Selasa (13/8) pukul 22.30 WIB.

Selain menangkap Rudi Rubiandini, penyidik KPK juga menangkap dua orang lainnya dari perusahaan swasta yang sedang bersama Rudi Rubiandini.

Penyidik KPK juga membawa sebuah tas berwarna hitam dan beberapa dokumen.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013