Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Sofyano Zakaria mengingatkan pihak terkait akan "serangan" balik dari mafia minyak dan gas (Migas) dalam menguasai bisnis Migas di Indonesia.
"Maling teriak maling, itu sudah masyarakat maklumi sejak dulu kala, dan termasuk cara kuno, sehingga itu yang harus diwaspadai berbagai pihak dalam menumpas mafia Migas di negeri ini," kata Sofyano Zakaria saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Sofyano menjelaskan para mafia Migas ibarat "hantu" yang tidak pernah diketahui wujud dan bentuknya, sehingga semua pihak harus waspada terhadap upaya serangan balik mereka.
"Serangan balik para mafia Migas akan terjadi dengan segala macam cara dan `tipu daya` cara mudah yang akan dan telah dilakukannya adalah menyatakan `penyerangnya` itu adalah Mafia Migas itu sendiri," ungkapnya.
Menurut dia sebagai "hantu" tipu daya, para mafia Migas dengan mudah akan dipercayai setiap orang dan akhirnya negeri ini tak pernah merdeka dari cengkeraman mereka (mafia Migas)
Pada masa kini, menurut dia, maling meneriaki penegak hukum dan pejuang kebenaran sebagai rampok bukan lagi hanya sebagai maling. Dan anehnya, banyak yang tertipu serta percaya dengan apa yang diteriakan maling itu (mafia Migas).
"Apalagi kemampuan mereka bersuara, ditambah mereka mempunyai uang, harta, wanita dan segalanya. Bahkan untuk berteriak, mereka tidak perlu gunakan mulutnya sendiri, tetapi bisa mengalahkan suara orang-orang yang menentangnya, malah menyerang balik, orang itu dengan menuduh orang itu mafia Migas," ungkap Sofyano.
(A057/E001)
Puskepi Ingatkan "Serangan" Balik Mafia Migas
Minggu, 14 Juni 2015 15:08 WIB