Pontianak (Antara Kalbar) - Gerakan Rakyat Anti Mafia Migas
(GERAMM) mengingatkan berbagai pihak terhada serangan balik mafia Migas dan antek-anteknya.
Koordinator GERAMM, Habib Abdul Hakim dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Senin, mengatakan bahwa mafia Migas telah sangat terusik karena keberadaan dan peranannya telah jadi sorot masyarakat dan media. Karenanya melalui antek anteknya, mafia Migas telah merekayasa fitnah dan tuduhan kepada pihak pihak yang memusuhi mereka.
Mafia migas yang punya harta serta uang berlimpah limpah telah mengerahkan jaringan dan antek anteknya untuk bersuara, memfitnah, menuduh orang orang yang selama ini menyerang dan menyuarakan pembasmian mafia Migas, katanya.
Serangan balik mafia Migas melalui antek anteknya adalah membuat isu dan opini secara terbuka bahwa orang yang selama ini membenci dan memerangi mafia Migas malah disuarakan sebagai mafia Migas.
"Yang menjadi target serangan balik mafia migas tersebut bisa saja orang orang atau pejabat dan atau mantan pejabat BUMN Pertamina yang selama ini dibenci mafia Migas itu," katanya.
Sebagai perusahaan energi nasional yang menguasai bisnis Migas di negeri ini Pertamina merupakan perusahaan yang selama ini menjadi incaran perahan mafia Migas, yakni dengan menggunakan orang orangnya yang dinamakan antek anteknya tetap terus berusaha menguasai segala sektor bisnis yang ada di Pertamina.
Bisnis minyak dan gas di Pertamina pastilah akan terus diupayakan tetap mereka kuasai, makanya para antek antek mafia Migas akan berusaha mempengaruhi dan membuat opini bahwa pejabat pejabat Pertamina yang anti terhadap mereka disuarakan sebagai mafia Migas.
"Ini cara lama, cara kampungan. Maling teriak maling. Tetapi karena dizaman kini banyak sarana buat menyebarkan fitnah itu dan dilakukan secara terstruktur serta masif, maka masyarakat bisa mempercayai fitnah dan intrik yang dilakukan antek antek mafia .igas itu.
Habib Abdul Hakim yang juga dikenal sebagai salah satu pemuka agama , meminta agar direksi Pertamina membersihkan Pertamina dari keberadaan antek antek mafia Migas yang mungkin masih bercokol ditubuh Pertamina.
Koordinator Geramm itu juga meminta agar Pertamina jangan takut terhadap tekanan dan intervensi dari siapapun juga dan harus berani menolak segala tekanan yang ditujukan kepada pejabat pejabat Pertamina, dan tidak perlu takut di demo atau difitnah oleh siapapun juga.
Lawan saja, rakyat dan Allah pasti membela orang yang bersih. Pertamina harus bersih dari cengkeraman mafia Migas karena Pertamina adalah milik bangsa dan rakyat Indonesia bukan milik Mafia Migas atau pemburu rente lainnya, katanya.