Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinan Hutahean menyatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo hendaknya menjadikan terkuaknya skandal Freeport dan Petral sebagai momentum pembersiham mafia Migas di Indonesia.
"Ada yang menarik dari dua skandal memalukan itu, yaitu adanya satu sosok yang selama ini dicurigai sebaga mafia Migas berinisial MRC yang mempermalukan bangsa serta terindikasi merugikan keuangan negara trilliunan rupiah," kata Ferdinan Hutahean dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan sosok MRC, hadir disetiap lumbung sumber kekayaan negara, sehingga diduga mafia atau tikus yang menggerogoti sumber daya alam negara ini, baik disektor Migas maupun mineral.
"Bahkan dalam skandal permintaan saham Freeport oleh SN yang kini ditangani oleh Majelis Kehormatan Dewan DPR RI, juga hadir sosok MRC, yang hingga kini publik masih menduga-duga kapasitas dan perannya dalam skandal tersebut," ungkapnya.
EWI menduga kehadiran MRC diskandal tersebut adalah ingin memperluas jaringannya dan mencari kolaborasi baru, serta ingin menjadikan dirinya sebagai pihak yang berjasa kepada presiden karena kemampuan kapitalnya yang sangat tidak diragukan lagi.
"Andaikan permintaan saham itu dipenuhi oleh Freeport, diduga MRC lah yang akan mengambilnya dan menggantinya dengan uang tunai dan membaginya kepada nama-nama yang disebutkan dalam skandal tersebut," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ferdinan menambahkan, alasan mengapa banyak pihak yang begitu ngotot membela SN dalam skandal tersebut?. Dia menduga bahwa mereka satu gerombolan dan harus saling melindungi, saling mendukung atau istilahnya simbiosis mutualisma antara kepentingan yang tidak berpihak pada rakyat.
"Sehingga dengan terbukanya skandal saham Freeport ini, presiden mestinya menjadikan ini momentum bersih-bersih diseluruh perusahaan tambang yang beroperasi di negara ini," ujarnya.
Bila perlu, menurut dia, bongkar saja semua, untuk membersihkan perilaku koruptif pejabat yang bermain disektor ini, sehingga kehilangan pendapatan negara sangat besar disektor tambang bahkan ribuan trilliun setiap tahunnya dapat diatasi, kata Ferdinan.
(U.A057/M019)
EWI: Skandal Freeport-Petral Momentum Pembersihan Mafia Migas
Senin, 23 November 2015 12:49 WIB