Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong pemberdayaan ikan sebagai sumber bahan makanan  pokok sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Konsumsi produk-produk perikanan akan terus meningkat di masa mendatang," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo ketika membuka acara Festival Perikanan Nusantara di Jakarta, Sabtu.

 Menurut Sharif, peningkatan konsumsi perikanan itu disebabkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan kesehatan melalui asupan gizi yang baik.

Terbukti, ujar dia, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia mempunyai kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data KKP, tingkat konsumsi ikan nasional pada tahun 2010 sebesar 30,48 kg/kapita, dan terus meningkat menjadi 32,25 kg/kapita pada 2011 dan 33,89 kg/kapita pada 2012.

"KKP terus mensosialisasikan pentingnya mengonsumsi ikan bagi masyarakat, terutama melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan," katanya.

Ia mengingatkan bahwa UU No 18 Tahun 2013 tentang Pangan juga telah mengamanatkan pentingnya kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan.

Dalam konteks peningkatan konsumsi ikan, kata dia, ketersediaan pasokan ikan secara kontinyu menjadi prioritas kebijakan.

Untuk itu, KKP berkomitmen mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya serta melaksanakan pembangunan industri kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan pendekatan "blue economy" (ekonomi biru).

Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyatakan, pihaknya telah mengembangkan rencana tata ruang kawasan perikanan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan secara mantap.

Sebagaimana diberitakan, Lembaga Keuangan Internasional (IFC) menyatakan bahwa sektor pertanian di Indonesia meski memberikan sumbangan yang signifikan, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja, tetapi dinilai masih menghadapi banyak tantangan.

Siaran pers IFC yang diterima di Jakarta menyebutkan, pada tahun 2012, sektor pertanian telah mempekerjakan sekitar 49 juta orang yang merupakan 41 persen dari jumlah tenaga kerja secara keseluruhan di Indonesia.

Namun, menurut IFC, sektor pertanian dinilai masih menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya praktik-praktik terbaik dalam pertanian, akses yang terbatas pada pasar internasional dan akses ke layanan keuangan.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013