Pontianak (Antara Kalbar) - Tongkang pengangkut bauksit yang menabrak tiang Jembatan Kapuas I hingga pukul 22.20 WIB masih nyangkut di antara tiang jembatan. 

Dari pantauan di lapangan sejumlah tugboat yang mencoba menarik tongkang tersebut belum berhasil, hingga saat ini arus lalu lintas masih dialihkan ke Jembatan Kapuas II atau melalui kapal feri.

Sementara itu, ratusan warga masih tampak antusias menyaksikan penarikan tongkang tersebut, suara kekecewaan terhadap tongkang yang menabrak tiang Jembatan Kapuas I Pontianak sesekali terdengar diantara kerumunan masyarakat.

Staf Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) Wilayah V Kalbar, Edi Kurniawan saat meninjau langsung kondisi Jembatan Kapuas I Pontianak mengatakan, tiang utama Jembatan Kapuas I yang menghubungkan Kota Pontianak dan 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat, sekitar pukul 18.30 WIB ditabrak oleh ponton yang sedang mengangkut bauksit.

"Akibat tabrakan tersebut, Jembatan Kapuas I sempat berguncang keras dan juga mengakibatkan rangka tiga dan empat atau persis ditengah-tengah jembatan itu bergeser hingga 10 centimeter," katanya.

Ia menjelaskan, saat ditabrak oleh Ponton, Jembatan terasa bergoyang sehingga untuk sementara jembatan ditutup demi keamanan bersama.

"Kami saat ini masih menunggu tim teknis untuk memeriksa kondisi Jembatan Kapuas I setelah ditabrak oleh ponton tersebut," ungkap Edi.

Edi menjelaskan, keadaan jembatan masih belum bisa dipastikan apakah rusak atau tidak.

"Tetapi kami tidak mau ambil resiko, sehingga bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menutup sementara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Menurut Staf Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah V Kalbar, kejadian ditabraknya tiang pilar utama Jembatan Kapuas I, kali ini yang paling parah, dengan tingkat guncangan yang sangat kuat.

Menurut dia, saat ini Jembatan Kapuas I memang sedang dalam perbaikan untuk tiang pengaman, karena sebelumnya tiang pengaman tengah jembatan itu juga rusak akibat ditabrak.




Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013