Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat memantau ada sekitar 143 titik api yang tersebar di beberapa kabupaten/kota provinsi itu, Senin.

"Dari data yang kami pantau melalui satelit NOAA, ada sekitar 143 titik api yang tersebar di beberapa kabupaten/kota Kalbar," kata Koordinator Posko BPBD Provinsi Kalbar Jaman Prayogi di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, titik api terbanyak yakni di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kubu Raya, sementara kabupaten lainnya juga ada, tetapi jumlahnya tidak banyak.

"Saya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah titik api di Kabupaten Sintang dan Kubu Raya itu, karena saat ini saya sedang di lapangan," ungkapnya.

Jaman menyatakan, dari pantauan di lapangan, rata-rata titik api tersebut banyak ditemukan berasal dari pembakaran lahan pertanian dari masyarakat.

"Kemungkinan besar masyarakat atau petani melakukan pembersihan lahan pertanian mereka dengan cara dibakar, karena sudah seminggu lebih Kalbar umumnya tidak diguyur hujan, sehingga dimanfaatkan untuk membersihkan lahan pertanian mereka," ungkapnya.

Sementara itu, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Supadio Pontianak, Sabtu (5/10) mencatat ada sekitar 80 titik api yang tersebar 12 kabupaten/kota di Kalbar, yakni terbanyak di Kabupaten Sintang sebanyak 22 titik api, disusul Kubu Raya 20 titik api, Sanggau 9 titik api, Kayong Utara enam titik api, Kapuas Hulu dan Kabupaten Pontianak masing-masing lima titik api.

Kemudian, Kabupaten Bengkayang, Sekadau, dan Ketapang masing-masing tiga titik api, Melawi dua titik api, Landak dan Kota Pontianak masing-masing satu titik api.

Dari pantauan di lapangan, asap pekat mulai menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir, meskipun begitu para pengguna kendaraan roda dua masih jarang yang menggunakan masker, yakni penutup hidung dan mulut.

(A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013