Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menyatakan, paling tidak membutuhkan sekitar Rp10 miliar untuk melakukan renovasi secara menyeluruh Keraton Kadriah Pontianak, termasuk penataan kawasan keraton tersebut, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

"Selain membutuhkan biaya yang cukup besar, kendala yang dihadapi dalam melakukan renovasi Keraton Kadriah Pontianak sulitnya mendapatkan kayu ulin yang berukuran panjang, dengan panjang mencapai 12 meter," kata Sutramidji di Pontianak seusai memimpin upacara Peringatan Hari Jadi Kota Pontianak ke-242, Rabu.

Ia menjelaskan, kendala mencari bahan baku paling utama dalam renovasi Keraton Kadriah Pontianak. "Karena kalau bahan baku diganti dengan beton meskipun dibungkus dengan kayu ulin tetap masih diprotes, sehingga sampai sekarang belum bisa dilakukan renovasi menyeluruh," ungkapnya.

Sutarmidji menambahkan, dirinya saat ini sudah mendapat izin dari Sultan Keraton Kadriah Pontianak terkait akan melakukan renovasi keraton itu.

"Beliau sudah mengizinkan, sehingga tidak ada masalah lagi, terkait perbedaan persepsi bahan baku yang diganti dengan beton atau besi lalu dibungkus dengan kayu ulin," ujarnya.

Pemkot Pontianak tahun 2014, akan menganggarkan Rp2 miliar untuk penataan dan renovasi Keraton Kadriah, kata Sutarmidji.

Sementara itu, Sultan Keraton Kadriah Pontianak, Syarif Abubakar Al Kadrie menyatakan, ucapan terima kasihnya kepada Pemkot Pontianak yang cukup serius dalam memperhatikan keberlangsungan Keraton Kadriah, dengan secara rutin melakukan renovasi secara bertahap.

"Kami keluarga besar Kesultanan Kadriah Pontianak mengucapkan terima kasih kepada Pemkot dan Wali Kota Pontianak Sutarmidji, yang secara bertahap melakukan renovasi Keraton Kadriah," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Sultan, dimasa kepemimpinan Pak Sutarmidji cukup sukses dalam membangun sarana infrastruktur, seperti jalan, drainase, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

"Pembangunan atau renovasi Keraton Kadriah memang setiap tahun berjalan, mulai dari pondasi hingga bangunan paling atas yang semunya menggunakan kayu ulin atau belian," ungkapnya.

Kota Pontianak lahir pada 23 Oktober tahun 1771 atau 14 Rajab 1185 H, kini tahun 2013, usianya sudah ke-242 tahun.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013