Pontianak (Antara Kalbar) - Berbagai eleman pemuda yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Kalimantan Barat (ARKB) menuntut pemerintah provinsi itu dan pusat untuk memperhatikan pendidikan di kawasan perbatasan yang saat ini masih jauh tertinggal.

"Kami minta pemerintah memperhatikan peningkatan infrastruktur pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan di kawasan perbatasan Kalbar," kata Humas ARKB Raymundus Yeri saat melakukan orasi dalam memperingati Sumpah Pemuda di Universitas Tanjungpura Pontianak, Senin

Yeri menjelaskan, hingga saat ini sebagian besar jalan menuju sarana pendidikan masih jalan tanah sehingga memprihatinkan jika musim penghujan.

"Malah ada enam desa yang media transportasinya masih menggunakan sarana transportasi air," ungkap Yeri.

Selain itu, sekitar 36 desa diantaranya masih belum bisa menonton televisi nasional, sehingga masyarakatnya lebih mengenal acara televisi luar negeri, seperti televisi Malayasia, yang mampu menangkap sinyal televisi nasional baru 16 desa.

Sementara dari segi telekomunikasi, sekitar 39 desa di kawasan perbatasan Indonesia (Kalbar) - Sarawak, Malayasia tidak dapat sinyal, dan 42 desa diantaranya terdapat sinyal meskipun masih lemah, kata Yeri.

"Untuk sarana air, sebagian besar masih menggunakan air sungai, kolam dan danau, dengan kualitas air yang cukup memadai," ujarnya.

Berdasarkan indeks pembangunan manusia (IPM) pada tiga indikator, yakni ekonomi, kesehatan, serta pendidikan, Provinsi Kalbar berada pada posisi ke-28 dari 33 provinsi di Indonesia.

Humas ARKB menambahkan, untuk tingkat pengangguran Kalbar terendah dari provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, tetapi tingkat kemiskinan paling tinggi.

Tingkat pengangguran di Kalbar 5,44 persen atau lebih rendah di banding Kalimantan Selatan sebesar 6,36 persen, Kalimantan Timur 10,83 persen, Kalimantan Tengah 3,39 persen.

Untuk tingkat kemiskinan di Kalbar sebesar 9,30 persen, Kalteng 7,02 persen, Kalsel 5,12 persen, Kaltim 7,73 persen, kata Yeri.

"Provinsi Kalbar sangat kaya akan SDM dan SDA, tetapi kenapa masyarakatnya masih banyak yang miskin, apa yang salah?. Artinya yang salah pemerintahnya karena tidak mampu membawa kemakmuran bagi rakyatnya," ujar Yeri.

Dari pantauan di lapangan puluhan pemuda Kalbar yanh tergabung dalam ARKB melakukan aksinya dengan damai, seperti membagikan bunga kepada pengendara yang melewati Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013