Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen meningkatkan layanan pemberdayaan bagi pemuda sebagai bentuk pemaknaan Hari Sumpah Pemuda ke-96.
"Upaya ini bertujuan agar generasi muda Kalbar mampu memainkan peran strategis dalam pembangunan daerah serta menyongsong visi Indonesia Emas 2045," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2024 di halaman kantor Gubernur Kalbar, Senin.
Pada kesempatan tersebut, Harisson, menegaskan bahwa pemuda adalah pemilik masa depan yang harus diperkuat melalui layanan pemberdayaan.
"Kita perlu memperkuat potensi kepemimpinan, kreativitas, dan daya saing pemuda Kalbar melalui layanan pemberdayaan yang memadai, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesempatan kerja," tuturnya.
Dia menambahkan, layanan pemberdayaan ini juga bertujuan agar pemuda dapat berperan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah menjadi agenda global.
Salah satu indikator yang disoroti oleh Harisson adalah Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalbar yang perlu ditingkatkan. Capaian IPP Kalbar pada 2024 tercatat sebesar 56,33 persen dengan rincian capaian tertinggi pada pendidikan (70 persen), diikuti kesehatan dan kesejahteraan (65 persen), sedangkan partisipasi dan kepemimpinan berada pada angka 43,33 persen.
"Pencapaian ini harus kita tingkatkan secara menyeluruh agar pemuda Kalbar lebih siap dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional," katanya.
Harisson juga menyampaikan bahwa sinergi seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan media, sangat penting untuk mendukung tumbuhkembangnya pemuda yang unggul dan inovatif di Kalbar.
"Ekosistem pemberdayaan pemuda ini harus bersifat terpadu, holistik, dan mampu memfasilitasi bakat, kreativitas, serta semangat kepeloporan pemuda dalam pembangunan bangsa," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan mampu menggerakkan program kepemudaan yang berkelanjutan melalui Rencana Aksi Daerah (RAD) berbasis peningkatan IPP.
Kebijakan itu diharapkan dapat memotivasi pemuda Kalbar untuk terus berkontribusi aktif, terutama dalam pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan, lapangan kerja, serta penguatan partisipasi dan kepemimpinan pemuda.
"Harapan kepada para pemuda untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah tepat adanya, karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan. Sehingga penting bagi kita untuk mengembangkan layanan kepemudaan yang berkelanjutan agar generasi muda di Kalbar siap menghadapi tantangan global," kata Harisson.