Ngabang (Antara Kalbar) - Pemberitaan kasus video porno yang diperankan oleh pelajar salah satu SMP Negeri di Jakarta menjadi perhatian semua pihak khususnya sekolah di Kabupaten Landak.

"Kita ikut prihatin melihat kasus yang terjadi di SMP Jakarta, karena siswanya terlibat adegan porno. Kita di daerah juga antisipasi peredaran video itu ke anak didik kita," kata Kepala SMP Negeri 2 Ngabang Mariayani di Ngabang, Jumat.

Menurut dia, selama ini tata tertib di sekolah yang ia pimpin salah satunya melarang siswa membawa ponsel atau telepon genggam. Tujuannya guna mengantisipasi seperti hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ya, seperti penyebaran video porno dan agar tidak menganggu siswa belajar, karena kalau pakai HP. Selain itu mareka tentu akan terlena dan sibuk main HP sendiri bukan malah belajar," ujar Mariyani.

Secara rutin, pihaknya juga melakukan razia HP kepada siswa. Jika ditemukan ada siswa yang membawa HP, maka diberikan sanksi yang mendidik dan orangtuanya dipanggil sekolah.

"Jadi, kita perketat benar soal pekaian HP di sekolah. Apalagi, saat ini sedang marak pemberitaan video porno yang diperankan siswa. Tentu, siswa penasaran dan akan berusaha mencari tahu. Maka khusus di sekolah benar-benar diawasi," kata Mariyani.

Mariayani juga berharap peran serta orang tua dan masyarakat untuk bersama mengawasi anak-anaknya. "Jangan semua pihak sekolah yang disuruh bertanggungjawab, tapi peran orang tua juga lebih utama dalam pengawasi anak-anaknya," kata Mariyani.

Pantauan Antara, peredaran video porno pelajar dan foto syur oknum polwan sudah mulai marak. Dari HP ke HP sehingga sangat rawan menyebar kepada anak dibawah umur khususnya pelajar.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013