Ngabang (Antara Kalbar) - SMP Negeri 2 Ngabang sejak tiga hari berturut-turut mengumpulkan para orangtua/wali murid guna sosialisasi meminta sumbangan untuk pembangunan sekolah.
Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Ngabang, Hariyanto Uar disela rapat, Rabu (14/1) mengatakan, inti dari pertemuan dengan orangtua/wali murid ini untuk memohon sumbangan demi pembangunan sekolah yang sifatnya tidak dipaksakan dan besarannya tidak ditentukan.
"Kami sebagai pengurus Komite Sekolah tetap mendukung program sekolah sekalipun di dalam Perbup No. 7 tahun 2014 disebutkan, kita tidak dibenarkan lagi untuk melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada orangtua/wali murid. Tapi, kami tetap membuka ruang kepada orangtua/wali murid untuk memberikan sumbangan sukarela tanpa ada paksaan dan tekanan," tegas Haryanto Uar.
SMPN 2 Ngabang merupakan sekolah percontohan. Sekolah ini sudah banyak prestasi, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat.
"Baru-baru ini SMPN 2 Ngabang menerima penghargaan dari pemerintah pusat sebagai sekolah Adiwiyata. Kemudian, sekolah inipun ditetapkan juga sebagai sekolah sehat tingkat Provinsi Kalbar," katanya.
Ia menambahkan, tujuan diadakan sumbangan ini untuk melengkapi segala kekurangan yang dialami pihak sekolah yang sudah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat.
"Kita tahu bahwa di sekolah ini masih kekurangan WC. Saat ini kita hanya memiliki 15 WC dan 2 WC sudah rusak. Idealnya, dengan jumlah murid sebanyak 700 orang, sekolah ini harus memiliki 23 WC," jelasnya.
Selain itu kata Hariyanto Uar, SMPN 2 Ngabang belum memiliki tempat parkir sepeda siswa. "Demikian juga dengan lapangan upacara, tentunya perlu ada perbaikan lagi," katanya.
Tidak hanya kepada orangtua/wali murid, ia juga meminta Pemkab Landak untuk terus memberikan bantuan dan dukungan untuk SMPN 2 Ngabang ini.
"Kami sudah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap sekolah ini. Apalagi saya melihat antara Kepsek dengan dewan guru di SMPN 2 Ngabang ini sudah menjalin kerja sama dengan baik," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Ngabang, Emy Inen mengatakan, SMPN 2 memang sudah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat.
"Tapi meskipun kita sudah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat, tentu masih ada kekurangan-kekurangan yang harus ditambah. Oleh karena itu, untuk mendukung hal ini, kita mengharapkan dukungan dan bantuan dari para orangtua/wali murid," harapnya.
Sebab tambah Emy, menurut tim penilai sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat dari provinsi dan pusat, pada bulan Juli sampai Oktober mendatang akan ada penilaian kembali. "Tim penilai berpesan, apa yang masih kurang, supaya bisa ditambah dan diperbaiki lagi," katanya.
Emy juga menyadari, pungutan di sekolah memang sudah tidak boleh lagi.
"Tapi sumbangan dibolehkan, asal sumbangannya itu tidak ditentukan besarannya dan tidak dipaksakan. Kalau orangtua/wali murid tidak mampu untuk menyumbang, tidak apa-apa. Jangan pula ada anggapan, ketika orangtua/wali murid tidak menyumbang, anaknya tidak bisa naik kelas atau tidak bisa lulus ujian. Itu pengertian yang salah," tegasnya.
Hasil dari pertemuan ini, para orangtua/wali murid diminta untuk mengisi surat pernyataan. Surat pernyataan berisi pernyataan kesediaan atau ketidaksediaan oangtua/wali murid untuk memberikan sumbangan. Kemudian pertanyaan mengenai apakah orangtua/wali murid mendukung atau tidak program sekolah. Di dalam surat pernyataan itupun ditulis juga besaran jumlah sumbangan yang tidak ditentukan.
(Kun/N005)
SMPN 2 Ngabang Sosialisasikan Sumbangan Ortu Siswa
Kamis, 15 Januari 2015 16:17 WIB