Pontianak (Antara Kalbar) - PT Bank Pembangunan Kalimantan Barat (Bank Kalbar) melalui Unit Usaha Syariah (UUS) meraih predikat sangat bagus di ajang Sharia Finance Awards 2013 dengan nilai 94,20.

"Ini berkat kerja keras dan kerja ikhlas semua pihak," kata Direktur Utama Bank Kalbar Sudirman HMY di Pontianak, Senin.

Pada ajang yang digelar pada Rabu (6/11), angka yang diperoleh UUS Bank Kalbar itu paling baik dibanding empat bank lain yang mendapatkan penghargaan sama dengan kategori modal dibawah Rp1 triliun.

Keempat bank tersebut yakni Bank Sulselbar, BPD Kalsel, Riau Kepri dan Sumsel Babel. Penilaian berdasarkan sejumlah hal diantaranya total aset, laba tahun berjalan, kontribusi terhadap bank induk, serta pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dan laba tahun berjalan.

Sudirman menambahkan, Bank Kalbar Syariah turut menjadi pelopor ekonomi dan bisnis di Kalbar dengan sistem bagi hasil. Ia melanjutkan, keistimewaan sistem bagi hasil adalah tidak terimbas naik turunnya bunga.

"Naik turunnya bunga di perbankan umum atau konvensional kerap menyebabkan nasabah meminta bunga simpanan yang lebih tinggi dan cenderung berpindah-pindah," kata dia.

Kondisi itu berbeda dengan perbankan syariah yang mengacu sistem bagi hasil terlebih bagi mereka yang yakin sehingga secara emosional-rasional memilih bertransaksi secara syariah.

Ia mengatakan, Bank Kalbar Syariah berdiri sejak tahun 2005 dan telah mengukir sejumlah prestasi. "Secara pengalaman, sesungguhnya Bank Kalbar masih `kanak-kanak`," ujar dia. Misalnya pada tahun 2012, berada di posisi papan atas Sharia Finance Awards, dan peringkat kedua Karim Bussiness Consulting setahun sebelumnya. Pada ajang kompetitif Karim Business Consulting tersebut Bank Kalbar Syariah keluar sebagai "First The Most Profitable, Most Efficient, Most Expansive".

Ia juga menyampaikan terima kasih atas peran aktif pemegang saham mayoritas Gubernur Kalbar Cornelis yang selalu memotivasi agar Bank Kalbar bertumbuh lebih baik dan unggul.

"Juga kepada pemegang saham lainnya, yakni para bupati maupun walikota. Utama dan terutama juga para direksi, komisaris, seluruh staf maupun para nasabah yang mampu bekerja sama secara paripurna," kata Sudirman HMY.

Sudirman yang juga CEO With Green Heart menjelaskan, UUS bukan berarti harus Muslim nasabahnya. Ia mencontohkan di sistem bagi hasil juga berkembang di Amerika, Eropa, Timur Tengah dll seperti telah diterapkan Citi Bank, HSBC, dan bank skala internasional lainnya.

Komisaris Utama Bank Kalbar Murdjani Abdullah mengatakan, bank swasta dan pemerintah di Indonesia juga juga membuka gerai layanan Bank Syariah. "Tidak berarti harus Muslim bertransaksi dengan sistem syariah," katanya setengah bercanda.
****

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013