Sungai Raya (Antara Kalbar) - Gerakan Masyarakat Anti Manipulasi Pemilu (GeramP) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat meminta calon yang tidak lulus seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum agar menghindari tindakan provokatif dan mengarah konflik dalam masyarakat.

"Kami menilai apa yang telah dilakukan beberapa calon anggota termasuk komisioner KPU yang tidak lulus seleksi anggota KPU Kubu Raya periode 2013-2018 semakin hari mengarah provokasi masyarakat dan tidak boleh dibiarkan," kata Ketua GeramP Kubu Raya, Agus Suwandi di Sungai Raya, Rabu.

Berbagai aksi demo menuntut pembatalan hasil seleksi calon anggota KPU Kota Pontianak dan Kubu Raya yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan melibatkan mahasiswa di kantor KPU Kalbar merupakan aksi yang dimotori oleh oknum tertentu.

"Kami usah menyebutkan siapa orangnya, yang pasti kita sudah menyelidiki hal itu dan kita tahu orang yang menggerakannya dan hal itu sudah sangat tidak sehat," katanya.

Dia justru menyatakan, proses seleksi yang telah dilakukan oleh tim seleksi anggota KPU baik yang ada di kota Pontianak dan Kubu Raya, itu telah melalui mekanisme yang sebenarnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Jika mempertanyakan mengenai kredibilitas anggota tim seleksi, tentu kami nilai itu justru sangat lucu. Karena kami juga mengikuti perkembangan proses penyeleksian dan itu kita nilai sudah sesuai, apa lagi KPU Kalbar yang menyeleksi sendiri anggota tim seleksi untuk KPU Kabupaten/Kota," katanya.

Agus menambahkan, dari beberapa kali proses pemilihan umum baik tingkat legislatif, bupati dan gubernur, khusus untuk Kubu Raya pihaknya melihat banyak terjadi kerancuan dimana KPU Kubu Raya periode 2008-2013 justru dinilai tidak kredibel dan transparan dalam setiap tahapan pemilu.

"Melalui proses seleksi anggota KPU Periode ini lah, kita mengharapkan adanya penyegaran dalam tubuh KPU agar kejadian-kejadian sebelumnya tidak terulang kembali. Memang tidak semua anggota KPU seperti itu, namun beberapa anggota termasuk ketuanya justru kita indikasi banyak melakukan pelanggaran termasuk pada pilbup Kubu Raya beberapa waktu lalu," bebernya.

Untuk itu, melalui proses seleksi anggota KPU kali ini pihaknya meminta kepada tim seleksi dan KPU Kalbar untuk lebih selektif dalam proses pemilihan. Karena, menurutnya, KPU sangat memiliki andil besar terhadap baik tidaknya kepala daerah dan anggota DPRD, termasuk presiden sekalipun.

"Jika KPU bisa bermain, apa lagi calon kepala daerah atau wakil rakyat yang terpilih, tentu juga akan bisa bermain. Dan ini yang kita nilai telah menodai proses demokrasi yang terjadi selama ini," kata Agus.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013