Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mencatat 1.613,5 hektare lahan pertanian terkena banjir yang melanda di dua kabupaten dalam sepekan terakhir.

"Ini laporan sementara yang diperoleh dari petugas di lapangan," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin saat dihubungi di Pontianak, Jumat.

Ia melanjutkan, belum dapat dipastikan kalau lahan yang terkena banjir itu masuk kategori puso atau tidak.

"Dampaknya baru dapat diketahui setelah banjir surut. Apakah masih bertahan atau puso," ujar dia.

Hazairin menambahkan, pihaknya terus memantau dan mengevaluasi kondisi di lapangan.

Selain itu, lanjut dia, juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian.

"Termasuk mengajukan bantuan dari cadangan benih nasional untuk mengantisipasinya. Kalau terjadi puso, petani bisa menanam lagi," kata Hazairin.

Ada dua kabupaten yang terbilang paling parah terkena banjir di Kalbar. Yakni di Kabupaten Landak dan Pontianak.

Di Kabupaten Landak, Kecamatan Mempawah Hulu, dua desa yang terkena banjir yakni Karangan dan Tembawang Bale, masing-masing 50 hektare.

Kemudian di Desa Sepahat Kecamatan Menjalin luas areal yang terkena banjir 550 hektare.

Lalu di Kecamatan Sompak, areal sawah 915 hektare dan jagung 22 hektare.

Rinciannya di Desa Dompak 350 hektare, Desa Pakumbang 270 hektare, Desa Galar 170 hektare, dan Desa Lengkong 125 hektare.

Sedangkan di Kabupaten Pontianak, untuk Kecamatan Toho 48,5 hektare; rinciannya di Desa Toho Hilir 23,5 hektare dan Desa Kumpang 25 hektare.  

(T011/B012) 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013