New York (Antara Kalbar) - Kafein tidak hanya bermanfaat melawan kantuk, namun juga bisa meningkatkan daya ingat, menurut riset terbaru.
Tapi para ahli memperingatkan bahwa kafein juga mampu menyebabkan kegelisahan dan kecemasan.
Penelitian oleh Universitas Johns Hopkins di Amerika ini mempelajari efek kafein terhadap orang-orang yang tidak mengkonsumsi produk mengandung kafein secara reguler.
Tak kurang 160 peserta diminta melihat serangkaian gambar, lalu diberikan tablet kafein berdosis 200 mg, setara dengan kandungan kafein dalam secangkir kopi besar.
Sejumlah responden juga diberi pil kafein palsu.
Ingatan responden diuji keesokan harinya. Para peneliti dengan sengaja menunjukkan campuran dari gambar-gambar lama, baru, atau serupa.
Mereka yang menerima dosis kafein mengenali gambar-gambar yang serupa dan tidak keliru dan secara umum memperlihatkan daya ingat yang lebih baik dibandingkan responden yang memincum pil kafein palsu.
Ketua tim peneliti, Michael Yassa, mengatakan penemuan ini bukan berarti publik harus bergegas dan mengkonsumsi kafein sebanyak-banyaknya.
"Sewajarnya saja. Riset kami menunjukkan bahwa 200 mg kopi bermanfaat bagi mereka yang tidak mengkonsumsi kafein secara teratur," jelasnya.
"Perlu diingat jika Anda seorang peminum kafein reguler, jumlah ini bisa berubah."
Dr Ahok Jansari dari fakultas psikologi University of East London mengatakan kafein tampaknya 'mempertajam' memori bukan membuatnya lebih baik.
"Saya tidak menyarankan agar orang-orang mulai menkonsumsi kafein sebanyak mungkin karena dosis di atas 200 mg mungkin tidak banyak membantu dan terlalu banyak kafein dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Tapi para ahli memperingatkan bahwa kafein juga mampu menyebabkan kegelisahan dan kecemasan.
Penelitian oleh Universitas Johns Hopkins di Amerika ini mempelajari efek kafein terhadap orang-orang yang tidak mengkonsumsi produk mengandung kafein secara reguler.
Tak kurang 160 peserta diminta melihat serangkaian gambar, lalu diberikan tablet kafein berdosis 200 mg, setara dengan kandungan kafein dalam secangkir kopi besar.
Sejumlah responden juga diberi pil kafein palsu.
Ingatan responden diuji keesokan harinya. Para peneliti dengan sengaja menunjukkan campuran dari gambar-gambar lama, baru, atau serupa.
Mereka yang menerima dosis kafein mengenali gambar-gambar yang serupa dan tidak keliru dan secara umum memperlihatkan daya ingat yang lebih baik dibandingkan responden yang memincum pil kafein palsu.
Ketua tim peneliti, Michael Yassa, mengatakan penemuan ini bukan berarti publik harus bergegas dan mengkonsumsi kafein sebanyak-banyaknya.
"Sewajarnya saja. Riset kami menunjukkan bahwa 200 mg kopi bermanfaat bagi mereka yang tidak mengkonsumsi kafein secara teratur," jelasnya.
"Perlu diingat jika Anda seorang peminum kafein reguler, jumlah ini bisa berubah."
Dr Ahok Jansari dari fakultas psikologi University of East London mengatakan kafein tampaknya 'mempertajam' memori bukan membuatnya lebih baik.
"Saya tidak menyarankan agar orang-orang mulai menkonsumsi kafein sebanyak mungkin karena dosis di atas 200 mg mungkin tidak banyak membantu dan terlalu banyak kafein dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014