Jakarta (Antara Kalbar) - Perum Damri membukukan pendapatan pada tahun 2013 sebesar Rp1,01 triliun meningkat dibanding pendapatan tahun 2013 yang mencapa sekitar Rp900 miliar.

"Untuk pertama kali dalam sejarah, pendapatan Damri tahun lalu (2013) menembus angka Rp1,01 triliun. Sementara pada tahun 2014 kami targetkan mencapai Rp1,02 triliun," kata Direktur Utama Damri Agus Suherman Subrata, usai bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Gedung Damri, Jakarta, Kamis.

Menurut Agus, saat yang bersamaan selama tahun 2013, Damri juga mampu mencetak laba bersih sebesar Rp98 miliar dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013 sebesar  Rp69,4 miliar.

"Target laba sebelum pajak itu Rp69,4 miliar, namun sampai Desember 2013 malah sudah Rp98 miliar," ujarnya.

Ia menjelaskan, laba tahun 2013 dikontribusikan dari segmen pemadu moda salah satunya bus bandara untuk 15 trayek yang mencapai 50 persen.

"Selama ini yang rugi segmen bus kota, baru 2013 ini segmen bus kota menjadi untung, karena Perum Damri menang tender pada bus transjakarta untuk koridor I, VIII, dan XI," ujar Agus.

Saat ini, Perum Damri memiliki 2.500 unit kendaraan yang melayani 394 trayek perjalanan di Indonesia.

Ia meyakini pencapaian kinerja keuangan tahun 2013 akan berlanjut pada tahun 2014 sejalan dengan gencarnya ekspansi usaha.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir Damri melakukan investasi besar-besaran, dan berhasil sekitar 500 armada baru dan 500 rekondisi.

"Hingga kini jumlah armada Damri mencapai sekitar 2.500-2.600 unit," tuturrnya.

Pada tahun 2014, Agus menambahkan Perum Damri menganggarkan investasi sebesar Rp242 miliar, turun dibanding Rp424 miliar.

Dana tersebut juga akan dialokasikan untuk pengadaan bus sebanyak 197 unit dan depo (pool).

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014