Pontianak (Antara Kalbar) - Jarak pandang di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, sekitar pukul 07.00 WIB hanya berkisar 50-100 meter akibat kabut asap sisa terbakarnya lahan gambut yang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.

"Saya harus ekstra hati-hati ketika mengendarai sepeda motor saat mau pergi kerja," kata Harun salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara, Kamis.

Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti Pontianak sejak beberapa hari terakhir sangat tebal sehingga sangat mengganggu saat mengendarai kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

"Mudah-mudahan hujan cepat turun sehingga bisa mengurangi kabut asap, akibat terbakarnya lahan gambut baik di Kota Pontianak maupun di sekitarnya saat ini," kata Harun.

Dalam kesempatan itu, harun berharap pemerintah maupun pihak kepolisian menindak tegas pelaku pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap tebal seperti sekarang.

"Harus ada tindakan tegas bagi pembakar lahan, agar bisa memberikan efek jera, kalau tidak maka permasalahan kabut asap akan terjadi setiap musim kemarau," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota setempat meliburkan aktivitas sekolah mulai Kamis (6/2) hingga Selasa (11/2), sebagai dampak dari semakin tebalnya kabut asap sehingga berbahaya bagi kesehatan.

Dalam surat itu, para siswa dan siswi SD diminta belajar di rumah sebagai gantinya.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014