Pontianak (Antara Kalbar) - PLN Wilayah Kalimantan Barat Area Sanggau menargetkan pengguna listrik prabayar di Kabupaten Sekadau mencapai 100 persen pada tahun 2014.

"Untuk saat ini, pelanggan PLN pada tiga dari tujuh kecamatan di Kabupaten Sekadau sudah 100 persen sebagai pengguna listrik prabayar," kata Manajer PLN Wilayah Kalbar Area Sanggau, Hendrik Eriq, di Pontianak, Sabtu.

Kabupaten Sekadau seluas 5.444 kilometer persegi berpenduduk sebanyak 181.634 jiwa. Jarak dari Kota Pontianak menuju Kabupaten Sekadau, sekitar 315 kilometer. Kondisi jalan yang rusak membuat waktu tempuh berkisar 8-9 jam dari Kota Pontianak.

Saat ini, PLN di Kabupaten Sekadau hingga akhir 2013 melayani 22.227 pelanggan. Mereka tersebar di tujuh kecamatan dan 76 desa yang ada di kabupaten yang dikenal pula sebagai Bumi Lawang Kuari itu. Rasio elektrifikasi berkisar 50 persen.

Secara keseluruhan, Area Sanggau melayani 189.261 pelanggan yang tersebar di lima kabupaten. Yakni Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

Jumlah pengguna listrik prabayar Area Sanggau, mendekati angka 80 ribu pelanggan. Atau 41 persen dari pelanggan di Area Sanggau adalah pengguna listrik prabayar.

Sedangkan di Kabupaten Sekadau, jumlah pengguna listrik prabayar 13.355 pelanggan (data Desember 2013). Angka tersebut mencapai 60 persen dari total pelanggan PLN di Kabupaten Sekadau.

Hendrik Eriq mengakui, butuh kerja keras agar target 100 persen itu tercapai.

"Kami lebih fokus untuk melayani listrik prabayar di Kabupaten Sekadau untuk Area Sanggau," ujar Hendrik.

Ia menjamin pasokan material guna memenuhi permintaan listrik prabayar itu akan tercukupi.

Menurut Hendrik, ada sejumlah nilai tambah yang dinikmati PLN maupun pelanggan setelah pemasangan listrik prabayar. Kabupaten Sekadau merupakan daerah dengan nilai persentase susut terendah di Area Sanggau. Nilainya 6,87 persen hampir mendekati target 6,4 persen.

Sementara untuk pelanggan, tingkat komplain karena kesalahan pencatatan meter listrik, pembayaran rekening yang melonjak tiba-tiba, atau pemutusan karena menunggak, turun drastis.

PLN pun juga harus meningkatkan pelayanan karena Meter Prabayar (MPB) menggunakan jenis digital yang membutuhkan tegangan listrik stabil. "Kalau tegangan turun, MPB tidak berfungsi. PLN harus memperbaiki kualitas tegangan, kalau tidak berfungsi, listrik pun tak terjual," kata Hendrik.

PLN mencatat adanya pengurangan konsumsi listrik bagi pelanggan yang sebelumnya menggunakan listrik pascabayar dengan prabayar.

Rata-rata penggunaan listrik pelanggan pascabayar di Area Sanggau sebesar 149,3 kWH. Sedangkan untuk pelanggan listrik prabayar hanya 115,5 kWH. "Artinya terjadi penurunan pemakaian hingga 20 persen," ujar dia.

Kondisi itu membuat PLN Area Sanggau mampu menambah pelanggan hingga 22 ribuan unit. Padahal, kata Hendrik Eriq, Area Sanggau selama ini dikenal sebagai daerah defisit energi listrik. "Kami mampu menambah pelanggan tanpa harus menambah mesin pembangkit," kata dia.

(I007)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014